Breaking News

Timur Tengah

Kapal induk baru Iran bisa menjadi ancaman yang meningkat bagi Israel

Pejabat Israel dan internasional memantau perkembangan tersebut dengan saksama, karena khawatir kapal tersebut dapat berfungsi sebagai pangkalan terde

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/media sosial
KAPAL INDUK IRAN- Penampakan Dek Shahid Bagheri yang miring ke atas. 

SERAMBINEWS.CON - Iran meningkatkan kekuatan angkatan laut dengan kapal induk baru, yang memicu kekhawatiran keamanan Israel atas nasib Timur Tengah.

Ancaman Iran terhadap Israel telah meningkat dengan peluncuran kapal induk barunya, Shahid Bagheri. 

Kapal baru tersebut secara signifikan memperkuat kemampuan angkatan laut Iran dan menimbulkan kekhawatiran di seluruh wilayah.

Kapal tersebut adalah kapal dagang yang diubah yang telah didesain ulang untuk membawa helikopter dan kendaraan udara tak berawak (UAV).

Kapal induk pada dasarnya adalah pangkalan militer bergerak yang mampu meluncurkan dan menerima pesawat di laut. 

Shahid Bagheri secara khusus dilengkapi dengan jalur lompat ski—dek yang menanjak yang memungkinkan pesawat lepas landas dengan kecepatan lebih rendah sambil mempertahankan kondisinya dari waktu ke waktu.  

Pesawat mendarat menggunakan kabel penahan yang dengan cepat memperlambatnya, didukung oleh sistem kontrol penerbangan canggih untuk navigasi dalam cuaca yang menantang.

Membangun kapal induk adalah usaha yang rumit dan memakan waktu bertahun-tahun yang menghabiskan biaya miliaran dolar. 

Kapal induk, seperti milik Angkatan Laut AS, dibangun dari baja berkekuatan tinggi di galangan kapal besar, sering kali ditenagai oleh reaktor nuklir, yang memungkinkan operasi selama puluhan tahun tanpa pengisian bahan bakar. 

Sebaliknya, kapal induk bertenaga diesel memerlukan pengisian bahan bakar setiap 10.000 hingga 15.000 kilometer.

Kapal induk biasanya menampung 1.500 hingga 6.000 awak, termasuk pilot, operator senjata, teknisi, dan staf medis, untuk memastikan operasi yang lancar. 

Kapal induk nuklir, dengan jangkauan tak terbatas, memproyeksikan daya secara global, sedangkan yang bertenaga diesel lebih terbatas cakupannya.

Shahid Bagheri sepanjang 240 meter dilengkapi untuk membawa beberapa skuadron UAV dan helikopter.  

Laporan regional menunjukkan kapal ini juga mampu mengerahkan kapal selam dan ranjau laut, yang meningkatkan fleksibilitas operasionalnya. 

Komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Hossein Salami menyatakan kapal induk tersebut akan "meningkatkan kemampuan pencegahan Iran" dan berjanji bahwa "Iran akan melawan semua ancaman." 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved