Ada Meugang di Aceh hingga Mandi Marpangir di Sumut :8 Tradisi Unik Menyambut Ramadhan di Indonesia

Setiap daerah memiliki cara unik dalam mempersiapkan diri menghadapi bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Agus Ramadhan
Kolase Serambinews.com & Tribun Medan (Arsip)
Tradisi Meugang di Aceh diisi dengan kegiatan memasak daging sapi, kambing, atau kerbau sehari sebelum bulan Ramadan (kiri) dan sejumlah perajin dari SUMUT tengah meracik pangir (kiri). Hal ini dilakukan untuk merawat tradisi menjelang bulan Ramadhan. 

SERAMBINEWS.COM - Menjelang bulan suci Ramadan, berbagai daerah di Indonesia menyambut dengan tradisi khas yang telah diwariskan turun-temurun. Setiap daerah memiliki cara unik dalam mempersiapkan diri menghadapi bulan penuh berkah ini.

Menjalankan tradisi menjelang bulan Ramadhan ini tidak hanya kesenangan semata melainkan suatu bentuk tradisi yang sarat akan makna religius sekaligus memperlihatkan kekayaan budaya yang beragam. 

Di Aceh misalnya, masyarakat merayakan tradisi Meugang yang penuh kegembiraan dengan menyembelih hewan ternak sebagai simbol berbagi dan kebersamaan.

Sementara itu, di Sumatera Utara, ada tradisi Mandi Marpangir, ritual membersihkan diri untuk menyambut Ramadan dengan hati yang suci.

Dari Meugang di Aceh hingga Mandi Marpangir di Sumut, berikut ini adalah delapan tradisi unik yang memperkaya suasana Ramadan di Indonesia, dilansir Serambinews.com dari laman Kemenperakraf, Sabtu (22/2/2025):

1. Cucurak (Jawa Barat)

Selanjutnya ada tradisi Cucurak atau dalam bahasa Sunda diartikan sebagai bersenang-senang dan berkumpul bersama keluarga besar dalam menyambut bulan suci Ramadan.

Selain berkumpul, tradisi Cucurak biasanya diisi dengan makan bersama beralas daun pisang sambil duduk lesehan.

Menu yang disajikan mulai dari nasi liwet, tempe, ikan asin, serta sambal dan lalapan.

Menurut kepercayaan masyarakat Sunda, tradisi Cucurak tidak hanya sebagai kegiatan kumpul-kumpul dan makan bersama saja.

Tapi menjadi momen silaturahmi dan ajakan untuk saling bersyukur atas segala rezeki yang diberikan oleh Tuhan.

2.Nyorog (Jakarta)

Masyarakat asli Jakarta atau suku Betawi memiliki banyak tradisi yang masih dilestarikan sampai sekarang.

Salah satunya adalah tradisi Nyorog atau kegiatan memberikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua.

Baik itu orang tua atau mertua yang sudah berbeda rumah, maupun ke tokoh daerah setempat. 

Tradisi Nyorog tidak semerta-merta sebagai kegiatan berkirim makanan saja.

Justru, tradisi menyambut Ramadan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan, sekaligus menjalin silaturahmi guna mempererat tali persaudaraan antar sesama. 

3. Padusan (Yogyakarta)

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved