Breaking News

Berita Simeulue

Ekses Utang Rumah Sakit ke Distributor, RS Simeulue Alami Kekosongan Obat

“Minim pembayaran ke distributor obat. Itulah persoalan yang terjadi (kekosongan obat)." dr Effie, Direktur RSUD Simeulue 

Editor: mufti
SERAMBI/SARI MULIYASNO
RAPAT - Anggota DPRK Simeulue melakukan rapat dengan manajemen RSUD Simeulue untuk membahas solusi mengatasi kekosongan obat di rumah sakit setempat di ruang rapat pimpinan dewan pada Senin (24/2/2025). 

“Minim pembayaran ke distributor obat. Itulah persoalan yang terjadi (kekosongan obat)." dr Effie, Direktur RSUD Simeulue 

SERAMBINEWS.COM, SINABANG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simeulue mengalami kekosongan obat-obatan akibat membengkaknya utang rumah sakit kepada pihak distributor obat hingga memicu protes dari pasien. 

Kondisi ini terungkap dalam rapat antara manajamen rumah sakit dengan anggota DPRK setempat di ruang rapat pimpinan dewan pada Senin (24/2/2025). Rapat itu dipimpin Wakil Ketua DPRK, Andri Setiawan.

Berdasarkan data yang terungkap dalam rapat menyebutkan pihak rumah sakit mengalami kekurangan anggaran untuk membeli obat-obatan. Bahkan, utang obat RSUD Simeulue kepada distributor obat resmi telah mencapai angka Rp 7,6 miliar. 

Utang tersebut dibayar dengan cara dicicil dan belum lama ini telah dibayar sebesar Rp 1,2 miliar. Akibat utang yang membengkak itu, pihak disrributor obat mulai membatasi pesanan obat untuk rumah sakit.

"Minim pembayaran ke distributor obat. Itulah persoalan yang terjadi (kekosongan obat)," ungkap Direktur RSUD Simeulue dr Effie di hadapan anggota DPRK Simeulue. 

Effie mengaku sudah berupaya bahkan sampai bermohon ke farmasi atau distributor obat untuk dibuka fakture pembelian obat untuk rumah sakit. Namun, pihak distributor sudah ada keraguan untuk memberi obat karena belum ada pembayaran sebelumnya.

"Rata-rata kebutuhan obat saat ini di RSUD Simeulue mencapai Rp 2 miliar perbulan," ucap seorang dari unsur manajemen rumah sakit kepada para anggota DPRK Simeulue yang hadir dalam rapat tersebut.(sm)

 

Pj Bupati Cari Tahu Penyebabnya 

Sementara Pj Bupati Simeulue Teuku Reza Fahlevi meminta manajemen rumah sakit untuk menyiapkan data rekap untuk diserahkan kepadanya. Hal itu bertujuan untuk mencari penyebab kekosongan obat di rumah sakit.

Reza mengatakan pihaknya belum dapat memberikan penjelasan ke publik terkait persoalan kekosongan obat yang terjadi di rumah sakit. Karena penyebabnya belum diketahui dan sedang dicari tahu dengan mengumpulkan semua data rekap milik rumah sakit.

"Saya masih irit bicara soal kelangkaan obat di RSUD. Karena penyebabnya belum kita ketahui, sekarang sudah saya minta ke manajemen untuk mengumpulkan data rekapnya, untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi di rumah sakit," katanya.

Meski jabatannya sebagai Pj Bupati Simeulue akan berakhir dalam hitungan hari ke depan, namun dirinya tetap mengutamakan pelayanan dasar kepada masyarakat Simeulue yang membutuhkan pelayanan di rumah sakit. 

"Setelah nanti kita tahu penyebab kelangkaan obat, maka kita cari solusinya supaya pelayanan kesahatan tidak terganggu. Meski jabatan saya sebagai Pj Bupati Simeulue tinggal menghitung hari saya berusaha maksimal untuk memberikan pelayanan dasar terbaik kepada masyarakat," imbuh Teuku Reza Fahlevi.(sm)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved