Perang Gaza

15 Bulan Perang, Warga Palestina telah Merasakan 'Neraka' yang Sesungguhnya

Pernyataan Trump dan pejabat Israel semuanya menandakan satu hal – pengungsian permanen, penderitaan permanen, dan kesengsaraan permanen bagi rakyat P

Editor: Ansari Hasyim
Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English
TENDA PENGUNGSIAN GAZA - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Senin (17/2/2025) menunjukkan situasi tenda pengungsian di Jalur Gaza pada sejak gencatan senjata dimulai bulan lalu pada Kamis (14/2/2025). Dalam laporan investigasi terbaru oleh media Israel The Hottest Place in Hell, terungkap bahwa militer Israel memaksa seorang pria Palestina berusia 80 tahun untuk bertindak sebagai perisai manusia di Gaza. 

Barbarisme Israel Bakar Rumah Warga Palestina di Jenin, Puluhan Dihancurkan, 40 Ribu Warga Terusir

Asap tebal mengepul dari kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki setelah pasukan Israel membakar sebuah bangunan di daerah tersebut, menurut Al Quds Today.

Insiden itu terjadi saat operasi militer besar-besaran Israel, yang diluncurkan di Jenin pada tanggal 21 Januari, berlanjut memasuki minggu ketujuh.

Pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 55 warga Palestina di Jenin dan provinsi Tulkarem serta Tubas di dekatnya sejak serangan dimulai, menghancurkan puluhan rumah dan memaksa lebih dari 40.000 orang mengungsi.

Pasukan Israel juga merobohkan lebih banyak rumah di kamp pengungsi Nur Shams.

Militer Israel telah mengeluarkan perintah pembongkaran baru terhadap rumah-rumah di kamp pengungsi Nur Shams di Tepi Barat yang diduduki.

Awal pekan ini, tentara menghancurkan 11 rumah di kamp tersebut.

Beberapa orang berhasil mengunjungi rumah mereka sebentar setelah mereka dipaksa meninggalkannya.

Negara-negara Eropa Sebut Hamas tidak Boleh Memiliki Peran di Pascaperang Gaza

Diplomat Prancis Jay Dharmadhikari, yang berbicara atas nama Prancis, Inggris, Denmark, Yunani, dan Slovenia, mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan tertutup bahwa rencana akhir untuk Gaza seharusnya tidak mengizinkan Hamas untuk terus memerintah Jalur tersebut atau menggusur warga Palestina yang tinggal di sana.

“Kami tegaskan bahwa rencana apa pun tidak boleh melibatkan Hamas, harus menjamin keamanan Israel, dan tidak boleh mengusir warga Palestina dari Gaza,” katanya dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai Gaza pascaperang seperti dilansir jaringan berita Al Jazeera, Rabu.

Ia juga mendukung persatuan Tepi Barat dan Gaza di bawah mandat Otoritas Palestina, merujuk pada badan yang sebagian mengendalikan Tepi Barat yang diduduki Israel, dan dijalankan oleh pesaing Hamas, Fatah.

Dharmadhikari mencatat bahwa negara-negara Liga Arab yang bertemu di Kairo pada hari Selasa menyerukan untuk menyatukan Palestina di bawah Organisasi Pembebasan Palestina, yang tidak termasuk Hamas.

Negara-negara Eropa siap mendukung dan mengembangkan lebih lanjut rencana tersebut, katanya.

Terlibat Pembicaraan Rahasia, AS Bujuk Hamas Bebaskan Tawanannya di Gaza

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved