Berita Aceh Tamiang

Efisiensi Anggaran Berujung Konflik ASN dengan DPRK Aceh Tamiang

“Saya buka saja, ini berawal dari TPP (tambahan penghasilan pegawai). Mereka khawatir TPP dipotong, padahal kami tidak ada memaksa pemotongan TPP,”

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Dok Humas
Syaiful Bahri menyesalkan sikap sejumlah ASN yang menyerang DPRK melalui sindiran di status WhatsApp. 

“Saya buka saja, ini berawal dari TPP (tambahan penghasilan pegawai). Mereka khawatir TPP dipotong, padahal kami tidak ada memaksa pemotongan TPP,” tegasnya.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Efisiensi anggaran yang diprogramkan Presiden RI Prabowo Subianto memicu konflik antara ASN dengan DPRK Aceh Tamiang.

Konflik ini semakin meruncing ketika sejumlah ASN secara serentak memasang status sindiran yang ditujukan untuk dewan.

Sindiran ini ramai disampaikan ASN pada Rabu (5/3/2025) kemarin, atau tepat pada penandatanganan hasil evaluasi RAPBK Aceh Tamiang 2025.

Pihak dewan menilai sindiran yang disampaikan para ASN tidak tepat, lebih cenderung fitnah dan provokatif.

“Mengapa saya bilang provokatif, karena ada tulisan “buang sampah di gedung sebelah”, kemudian ‘satu dipanggil, seratus turun’. Bahasa seperti ini membuaat situasi semakin gaduh,” kata Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Syaiful Bahri, Kamis (6/3/2025).

Politisi Gerindra ini mengatakan masih banyak status ASN yang sudah ia tangkap layar.

Dia pun memastikan seluruh status itu fitnah karena tidak sesuai fakta.

“Saya buka saja, ini berawal dari TPP (tambahan penghasilan pegawai). Mereka khawatir TPP dipotong, padahal kami tidak ada memaksa pemotongan TPP,” tegasnya.

Baca juga: Wabup Aceh Selatan Harap ASN Beri Pelayanan Terbaik Sesuai Tupoksi Masing - Masing

Dijelaskan Syaiful kegaduhan ini berawal rapat evaluasi antara tiga pimpinan DPRK Aceh Tamiang dengan Tim Anggatan Pemerintah Kabupaten (TAPK) Aceh Tamiang yang juga dihadiri Wabup, Ismail, Selasa 4/3/2025) sore.

Dia menekankan rapat berlangsung lancar tanpa ketegangan.

Dalam rapat itu DPRK Aceh Tamiang setuju anggaran di Sekretariat dan pokok pikiran seluruh dewan dipangkas 30 persen.

Kemudian ada pertanyaan mengenai anggaran TPP Aceh Tamiang yang mencapai Rp 57 miliar.

“Dari 23 kabupaten kota di Aceh, anggaran TPP kita paling besar, wajar kemudian disinggung apakah itu sudah efisien, mengingat hanya 35 persen ASN yang menerima TPP,” ujarnya.

Syaiful Bahri mengaku, tidak menduga pertanyaan itu langsung menyebarluas dan disalah-artikan.

“Saya perhatikan setiap membahas TPP, seolah senggol bisul, ASN langsung teriak,” ujarnya. (*)

Baca juga: Ramadhan, Jam Kerja ASN Aceh Timur Dikurangi Sesuai Surat Edaran Pj Bupati

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved