Berita Aceh Tamiang

Barista Aceh Diminati Negara Timur Tengah, Gaji Bisa Capai Rp 18 Juta

“Ternyata negara Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Qatar, dan sebagainya itu, memprioritaskan barista dari Aceh,” kata Nora.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
KOMPETISI BARISTA LOKAL - Nora Idah Nita bersama dewan juri lain menyerahkan hadiah kepada juara Adu Seduh Kopi Manual, Selasa (7/10/2025). 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pengusaha coffee shop di negara Timur Tengah ternyata menjatuhkan pilihan utama kepada barista asal Aceh.

Hal ini disampaikan dua Dewan Juri Adu Seduh Kopi Manual yang dilangsungkan di Kopiin, Karangbaru, Aceh Tamiang, Selasa (7/10/2025).

“Ternyata negara Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Qatar, dan sebagainya itu, memprioritaskan barista dari Aceh,” kata Nora Idah Nita, salah seorang dewan juri di kegiatan tersebut.

Nora yang merupakan Anggota DPRA memang menjadi salah satu Dewan Juri Festival Kopi 2025 yang diikuti 32 barista dari Aceh Tamiang dan Langsa. 

Dalam sesi diskusi, disampaikan kalau beberapa pemuda Aceh Tamiang dan Langsa sudah bekerja sebagai barista di Timur Tengah.

Baca juga: Ustaz Rahmad, Eks Napi Teroris yang Hijrah Jadi Barista di Kafe Pancasila 

“Mereka yang sudah bekerja itu mengabari kalau coffee shop di sana (Timur Tengah) membutuhkan barista dari Aceh,” kata Nora.

Disampaikan juga bahwa ada dua alasan penting dijadikannya Aceh sebagai pilihan utama.

Alasan pertama adalah karena Aceh sudah dikenal secara global sebagai daerah penghasil kopi.

Sedangkan alasan kedua terkait syariat Islam yang diterapkan di Provinsi Aceh.

Namun, tutur Nora, kesempatan bekerja sebagai barista di luar negeri tidak semudah membalikkan telapak tangan. 

Baca juga: BLK Banda Aceh Lagi Buka 13 Pelatihan Gratis 2025, Ada Menjahit Bakery hingga Barista, Cek Syaratnya

Standar yang digunakan negara asing terbilang tinggi, sehingga perlu campur tangan pemerintah untuk membantu barista Aceh berangkat menjadi pejuang devisa.

“Yang paling penting itu sertifikasi,” tukasnya.

“Masukan untuk pemerintah agar sesering mungkin mengadakan pelatihan barista agar mereka memiliki sertifikat yang dibutuhkan di sana,” ungkap Nora.

Sementara itu, Yogi Pramdhan, dewan juri lainnya mengungkapkan, Aceh saat ini bukan hanya dikenal sebagai daerah penghasil kopi terbaik di dunia, tapi juga sebagai pusat barista unggulan. 

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved