Berita Bireuen

Cerita Orang Tua Kakak Adik Terseret Banjir di Jalan Bireuen - Takengon, Satu Meninggal & 1 Hilang

Mulyadi (45) orang tua dari kakak dan adik tersebut mengatakan, sebelum kejadian, kedua anaknya minta pamit mau pulang jenguk nenek

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nur Nihayati
IST
MENCARI KORBAN - Tim gabungan mulai dari SAR, Brimob, Polres Bireuen, BPBD dan lainnya, Minggu (9/3/2025) kembali melakukan pencarian korban terseret arus di KM 24 Bireuen Takengon. Satu sudah ditemukan meninggal, satu lagi masih dicari. 

Mulyadi (45) orang tua dari kakak dan adik tersebut mengatakan, sebelum kejadian, kedua anaknya minta pamit mau pulang jenguk nenek
 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Peristiwa pilu banjir luapan menerjang lintasan Bireuen - Takengon menelan korban jiwa, Sabtu (8/3/2025) malam.

Betapa tidak dua anak perempuan kakak dan adik ikut menjadi korban sekaligus. 

Kakak dan adik bernama Mardiana (17) dan Rina Fitri (11), warga Desa Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah terseret banjir luapan di lintasan Bireuen – Takengon, Km 24 kawasan Desa Krueng Simpo, Juli Bireuen. 

Rina Fitri ditemukan meninggal dunia sedangkan Mardiana masih dalam pencarian. 

Baca juga: Diterjang Banjir di Jalan Bireuen - Takengon, Sepmor Masuk Jurang, Adik Meninggal dan Kakak Hilang 

Mulyadi (45) orang tua dari kakak dan adik tersebut mengatakan, sebelum kejadian, kedua anaknya minta pamit mau pulang jenguk nenek di Gampong Meunasah Kreung, Kecamatan Jangka, karena rindu sama nenek, saat balik ke Blang
Rakal nanti sekalian membeli makanan buat buka puasa bersama.

Kedua anaknya selama ini tinggal dirumah neneknya Ti Sarah adalah orang tua dari ibunya,  Rina Fitri sekolah di MIN 5 Gampong Lamkuta, Kecamatan Jangka, tinggal dirumah neneknya.

Sedangkan si kakak Mardiana santri di Dayah Blang Bladeh, Kecamatan Jeumpa.  

Usai berbuka Mulyadi dan istrinya Rosdiana (38) mulai khawatir karena kedua anaknya
naik sepeda motor Honda Beat belum tiba di rumah. 

Karena diperkirakan jam 17.00 WIB sudah berangkat dari Keude Peusangan ke Blang Rakal. Karena beluk ada kabar anaknya, sekitar pukul 20.00 WIB, Mulyadi pergi mencari ke rumah teman anaknya di kawasan Cot
Panglima.  

"Sudah jam 8 malam anak saya belum juga sampai  di rumah, jadi saya merasa khawatir saya pergi mencari ke rumah temannya di Cot Panglima biasa singgah disitu, sampai dirumah temannya kedua anak saya tidak ada. 

Lalu saya pergi cari ke arah Bireuen, sampai Km 24 saya lihat ramai warga dan petugas," ujarnya.  

Setiba di lokasi, Mulyadi mencari tahu hal sedang terjadi apa dan informasi dari warga
ada dua orang pelintas hanyut diterjang banjir luapan

Dia juga mengatakan sedang mencari kedua anaknya belum sampai pulang kerumah.


Sejumlah warga memintanya menunggu, petugas sedang melakukan pencarian.  

“ Warga meminta saya  menunggu lagi dicari petugas bersama masyarakat, nanti akan diberitahukan setelah ditemukan,” ujarnya.

Beberapa jam kemudian, tim menemukan satu korban, saat ditemukan dia melihat korban adalah anaknya Rina Fitri, sedangkan kakaknya  belum ditemukan, ungkap ayah korban. 

Sang Ayah ini tak kuasa menahan tangis dan menyaksikan langsung saat jasad itu ditemukan. Ia pun membenarkan jika korban itu adalah satu dari dua anaknya yang sedang dicari. Sambil merangkul bocah berusia 11 tahun itu dibawa ke rumah sakit.   

Tim SAR Pos Bireuen, anggota Brimob, BPBD, serta warga, Minggu (9/3/2025)kembali melakukan pencarian di kawasan tersebut. Komandan Kompi 1 Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Aceh AKP H Asmawardi didampingi tim SAR Bireuen, Minggu (9/3/2025) di kawasan Krueng Simpo mengatakan, tim gabungan dari berbagai unsur melanjutkan pencarian seorang korban lainnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved