Breaking News

Berita Bireuen

Semarak HUT Ke-26 Bireuen: Pekan Kebudayaan, Pameran, Festival Rapai hingga Pawai Budaya

Tak hanya pameran, panggung apresiasi seni budaya juga menjadi daya tarik tersendiri.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
PEMBUKAAN HUT BIREUEN - Ribuan warga Bireuen memadati Lapangan RTH Cot Gapu, Bireuen, Selasa (7/10/2025) malam, menyaksikan pembukaan kegiatan HUT ke-26 Bireuen. 

Laporan Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Bireuen pada tahun 2025, berlangsung jauh lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen menggelar rangkaian kegiatan yang padat dan penuh makna, melibatkan berbagai elemen masyarakat, instansi pemerintahan, lembaga pendidikan, pelaku seni budaya, serta komunitas lokal.

Ketua Panitia Pelaksana, Dailami, SHut, MLing dalam laporannya menyampaikan, bahwa rangkaian kegiatan HUT Bireuen dikemas dalam bentuk Pekan Kebudayaan yang berlangsung selama enam hari penuh, mulai dari tanggal 7 hingga 12 Oktober 2025.

Rangkaian acara dimulai pada Selasa pagi, 7 Oktober 2025, dengan Opening Ceremony yang sekaligus menjadi momen penting dalam sejarah Bireuen, yakni Peresmian Museum Perjuangan Bireuen.

Museum ini diharapkan menjadi pusat edukasi dan pelestarian sejarah perjuangan masyarakat Bireuen, serta menjadi simbol penghormatan terhadap para pejuang daerah.

Tak hanya pameran, panggung apresiasi seni budaya juga menjadi daya tarik tersendiri.

Baca juga: Meriahkan HUT Ke-26 Bireuen, Puluhan Murid di Kutablang Ikuti Lomba & Edukasi Lingkungan di Paya Nie

Acara bertajuk Geunta Endatu Kota Juang menghadirkan berbagai pertunjukan seni tradisional dan kontemporer.

Selain itu, digelar pula Photo on The Spot & Video TikTok Competition, lomba foto wisata, serta workshop dan pameran etalase seni rupa yang melibatkan seniman lokal dan pelajar.

Pada tanggal 7, 8, dan 10 Oktober 2025, digelar Festival Rapai bertajuk “Suarasa Rapai” yang melibatkan 17 kecamatan di Bireuen.

Festival ini menjadi ajang unjuk kebolehan dalam memainkan alat musik tradisional rapai, yang sarat nilai budaya dan spiritual.

Sementara itu, pada 9 Oktober 2025, dilaksanakan kegiatan sosial berupa donor darah, sayembara cipta dan baca puisi, serta Bireuen dalam Zikir sebagai bentuk rasa syukur dan doa bersama untuk kemajuan daerah.

Baca juga: Besok Malam, Perayaan HUT ke-26 Bireuen Resmi Dimulai, Kenduri Maulid Akbar Jadi Penutup

Tanggal 10 Oktober 2025, menjadi momen penting dalam penguatan wawasan kebudayaan, dengan digelarnya Workshop Bicara Kebudayaan bersama para pakar dan pejabat dari Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Diskusi ini bertujuan untuk menggali potensi budaya lokal dan merumuskan strategi pelestarian yang berkelanjutan.

Puncak kemeriahan terjadi pada 11 Oktober 2025 dengan digelarnya Pawai Budaya “Jejak Sejarah Bumoe Jeumpa”.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved