Thaksin Shinawatra Jadi Penasehat di Danantara, DPR: Jangan Melihat Sisi Kontroversialnya

"Saya kira (masyarakat) tidak (perlu khawatir) karena dia sekarang sudah kembali ke negaranya dan sudah diampuni," kata Nurdin

Editor: Amirullah
THE NATION
DANANTARA INDONESIA - Foro Thaksin Shinawatra. Wakil Ketua Komisi VI DPR Nurdin Halid menyatakan dirinya telah mengikuti perjalanan politik Thaksin sejak lama dan mengagumi kiprahnya. 

SERAMBINEWS.COM - Penunjukan mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra sebagai salah satu dewan penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menuai pro dan kontra di masyarakat.

Hal tersebut disebabkan karena rekam jejak Thaksin di masa lalu yang dianggap penuh kontroversi.

Adapun, Thaksin sempat dikudeta oleh Militer Thailand pada September 2006.

Dia juga sempat menghadapi tiga kasus hukum terkait perusahaannya, Shin Corp, yang berujung pada hukuman penjara.

Namun, mengenai hal ini, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Nurdin Halid meminta masyarakat tak khawatir.

Pasalnya, kata Nurdin, Thaksin sudah kembali ke Thailand dan telah diampuni.

"Saya kira (masyarakat) tidak (perlu khawatir) karena dia sekarang sudah kembali ke negaranya dan sudah diampuni," kata Nurdin di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025).

Nurdin menyatakan dirinya telah mengikuti perjalanan politik Thaksin sejak lama dan mengagumi kiprahnya. 

Menurutnya, sistem politik Thailand yang berbeda dengan Indonesia, terutama dengan adanya dominasi militer dan sistem kerajaan.

Hal tersebut dinilai menjadi faktor utama di balik dinamika politik yang dialami Thaksin.

"Tetapi kita lihat ya, keluarga Thaksin itu dikudeta kemudian dia diasingkan. Tetapi kemudian partainya menang terus," ujar Nurdin.

Nurdin pun menjelaskan, Thaksin bukan hanya seorang politisi, tetapi juga seorang pebisnis murni yang memiliki pengalaman luas di dunia usaha.

Sehingga, menurut Nurdin, jangan hanya melihat kontroversinya saja.

"Jadi kita jangan melihat kontroversial dari sisi itu. Tetapi kita lihat dia punya perjalanan karir politik. Itu disenangi oleh rakyat Thailand," ungkapnya.

Di sisi lain, Kepala Badan Pengelola (BP) Danantara Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menegaskan pengisian jabatan di holding investasi dan holding operasional dilakukan secara hati hati dan profesional, yakni dengan melibatkan head hunter kelas dunia. 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved