Video

VIDEO - Cara Unik Diaspora Aceh Memasak Leumang Idul Fitri 1446 Hijriah di Denmark

Muhammad Hanafiah, seorang jurnalis warga yang turut meliput perayaan ini, melaporkan bahwa Idul Fitri tahun ini bertepatan dengan awal musim semi. 

Penulis: m anshar | Editor: m anshar

SERAMBINEWS.COM, DENMARK,-  Idul Fitri 1446 H menjadi momen penuh kebersamaan bagi komunitas Diaspora Aceh yang bermukim di Denmark. Meski berada jauh dari kampung halaman, mereka tetap merayakan hari kemenangan ini dengan semangat dan kehangatan persaudaraan. 

Perayaan berlangsung meriah di sebuah aula di Kota Alborg, pada pukul 9 pagi waktu setempat, dimana para diaspora Aceh bercampur baur dengan komunitas Muslim lainnya untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri bersama.

Selepas shalat, sejumlah diaspora Aceh melakukan perjalanan ke berbagai kota di Denmark untuk bersilaturahmi. Kunjungan ini menjadi bagian penting dari tradisi Idul Fitri, di mana mereka saling berkunjung ke rumah kerabat dan sahabat guna mempererat hubungan sesama perantau.

Muhammad Hanafiah, seorang jurnalis warga yang turut meliput perayaan ini, melaporkan bahwa Idul Fitri tahun ini bertepatan dengan awal musim semi. 

Salju telah mencair, suhu udara mulai menghangat, dan sinar matahari kembali menyinari langit Denmark. Kondisi ini menambah semarak suasana hari raya yang dirayakan dengan penuh suka cita oleh para perantau.

Salah satu momen istimewa dalam perayaan ini adalah jamuan khas Aceh yang disiapkan oleh Tgk. Muhammad Hanafiah di kediamannya. Ia menyuguhkan lemang, makanan tradisional Aceh yang biasanya dimasak dalam bambu. 

Namun, karena bambu sulit ditemukan di Denmark, ia menggunakan alternatif pipa logam atau yang disebut ‘senglish’ untuk memasaknya. Hidangan khas ini menjadi daya tarik tersendiri bagi tamu yang datang dari berbagai kota di Denmark.

Acara silaturahmi ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari laki-laki, perempuan, hingga anak-anak. Mereka menikmati berbagai sajian khas yang disiapkan secara gotong royong, sambil berbagi cerita dan mengenang kampung halaman. 

Percakapan yang mengalir mulai dari kenangan masa kecil di Aceh, kondisi tanah air, hingga tantangan kehidupan sebagai diaspora di Denmark.

Meski berada di negara dengan mayoritas penduduk non-Muslim, para diaspora Aceh tetap berupaya menjaga tradisi dan nilai-nilai keislaman. Perayaan ini menjadi pengingat bahwa identitas budaya dan religius tetap bisa dipertahankan, meskipun berada di tanah perantauan. 

Bagi mereka, Idul Fitri bukan sekadar perayaan, tetapi juga simbol kuatnya rasa persaudaraan dan kebersamaan yang terus terjaga lintas generasi.

Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, Idul Fitri di Denmark tetap menjadi momen berharga bagi para perantau, membuktikan bahwa jarak bukanlah penghalang untuk merayakan kebahagiaan dan menjaga warisan budaya. (*)

Narator: Dara

Video Editor: M Anshar 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved