Puasa Syawal

Puasa Qadha atau Syawal Enam Hari Diutamakan? Ini Penjelasannya

Setiap tahun setelah bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk menjalankan puasa enam hari di bulan Syawal.

Editor: Nur Nihayati
freepik/HO Serambinews
RAMADHAN 1446 H - Niat Qadha puasa dan doa berbuka puasa 

Setiap tahun setelah bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk menjalankan puasa enam hari di bulan Syawal.

SERAMBINEWS.COM - Di bulan Syawal waktunya meningkatkan ibadah supaya mendapatkan keberkahan hidup ini.

Salah satunya mengerjakan puasa enam, bersilaturrahmi, bersedekah hingga beritikaf.

Untuk itu jangan dilewatkan bulan Syawal ini begitu saja.

Mana yang lebih utama dan harus didahulukan antara qodho puasa (bayar utang puasa) atau puasa syawal?

Setiap tahun setelah bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk menjalankan puasa enam hari di bulan Syawal.

Namun, bagaimana jika seseorang masih memiliki utang puasa Ramadan?

Mana yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu?

Mengutip dari laman resmi Kementerian Agama Sumatera Selatan (sumsel.kemenag.go.id), bagi mereka yang masih memiliki utang puasa Ramadan, dianjurkan untuk membayarnya terlebih dahulu sebelum menjalankan puasa Syawal.

Hal ini bertujuan agar seseorang dapat segera terbebas dari kewajiban yang masih tertunda.

Setelah melunasi utang puasa Ramadan, barulah dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah Syawal selama enam hari di bulan yang sama.

Berikut adalah bacaan niat puasa Syawal:

نويت صوم شهر شوال سنة لله تعالى

Nawaitu Sauma Syahri Syawwal Sunnatan Lillahi Ta'alah

Artinya: "Saya niat puasa bulan Syawal, sunnah karena Allah Ta’ala."

Dalam buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah karya Muhammad Syukron Maksum, dijelaskan bahwa puasa Syawal dapat dilakukan secara berturut-turut atau terpisah.

Menurut mazhab Hanafi dan Syafi'i, lebih utama jika puasa enam hari ini dilakukan secara berturut-turut setelah Hari Raya Idul Fitri.

Namun, jika merasa berat, seseorang diperbolehkan untuk menjalankannya secara terpisah.

Puasa Syawal juga memiliki kesamaan dengan shalat sunnah rawatib, yang berfungsi sebagai pelengkap dan penyempurna ibadah wajib.

Ustadz Dr. H. Ferry Muhammadsyah Siregar, M.A., menjelaskan bahwa puasa Syawal memiliki keutamaan luar biasa.

Dalam Islam, orang yang menjalankan puasa Ramadan selama sebulan penuh dan melanjutkannya dengan enam hari puasa di bulan Syawal akan mendapatkan pahala seperti berpuasa selama setahun penuh.

Hal ini berdasarkan perhitungan bahwa satu hari puasa di bulan Ramadan setara dengan pahala 10 hari.

Jika seseorang berpuasa selama 30 hari di bulan Ramadan dan menambah 6 hari di bulan Syawal, maka totalnya menjadi 36 hari.

Jika dikalikan 10, hasilnya adalah 360 hari, yang hampir menyamai jumlah hari dalam satu tahun.

Namun, perlu dicatat bahwa dalam Islam ada lima hari yang diharamkan untuk berpuasa, yaitu:

Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal)
Hari Raya Idul Adha (10 Zulhijjah)
Tiga hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah)
Dengan demikian, menjalankan puasa Ramadan dan enam hari Syawal dianggap mencukupi amalan puasa selama setahun, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Mana yang Lebih Utama: Qodho Puasa Ramadan atau Puasa Syawal 6 Hari? Ini Penjelasannya, 

Berita terkait lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved