Breaking News

Abdya

Harga Pala di Abdya Anjlok, Sudah Berlangsung Lima Bulan

“Turunnya harga pala basah ini sudah berlangsung selama lima bulan. Ini yang paling lama. Dulu harganya mencapai Rp 28 ribu per kilogram...

Editor: Eddy Fitriadi
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
ILUSTRASI Buah pala dan Bunga Pala. Harga Pala di Abdya Anjlok, Sudah Berlangsung Lima Bulan. 

Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Harga pala basah di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengalami penurunan hingga Rp 10 ribu per kilogram sejak lima bulan terakhir.

Kini, komoditi ekspor itu dibeli seharga Rp 18 ribu per kilogram dari sebelumnya mencapai Rp 28 ribu per kilogramnya. 

“Turunnya harga pala basah ini sudah berlangsung selama lima bulan. Ini yang paling lama. Dulu harganya mencapai Rp 28 ribu per kilogram, sekarang hanya Rp 18 ribu,” kata salah seorang Agen Pala di Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Abdya, Khairi A, kepada Serambinews.com, Selasa (15/4/2025).

Sementara pala kering, sebut Khairi, juga mengalami penurunan signifikan, dari sebelumnya Rp 78 ribu – Rp 80 ribu per kilogram, kini hanya Rp 48 ribu – Rp 50 per kilogramnya.

“Bunga pala kering juga mengalami penurunan harga. Sekarang di beli seharga Rp 160 – Rp 170 ribu per kilogram, kalau dulu mencapai Rp 230 ribu per kilogramnya. Begitu juga minyak pala, kini Cuma Rp 720 ribu per kilogram, kalau dulu mencapai Rp 960 ribu per kilonya,” jelas Khairi.

Menurut informasi yang didapatkan, kata Khairi, turunnya harga pala ini karena kurangnya permintaan dari luar negeri. Akibatnya, petani da buruh tani juga ikut merugi dan mendapatkan imbasnya.

“Pastinya sangat berefek pada petani pala, lebih-lebih buruh tani. Karena mereka juga hilang pekerjaan,” ujarnya.

Sebab, jelas Khairi, kebiasaan petani pala di daerahnya meminta bantu kepada buruh tani untuk memetik pala di kebun mereka dengan sistem mawah (bagi hasil).

“Sekarang mana bisa lagi, karena harga pala cukup rendah, apalagi petani yang kebunnya jauh. Jadi serba tanggung, karena hasilnya sedikit. Kalau selama ini lumayan pendapatan mereka karena harga pala tinggi,” pungkas Khairi. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved