Harga Emas

Harga Emas Kembali Meroket Tanpa Rem! Berikut Rincian per Tanggal 16 April 2025

“Pertemuan sejumlah faktor seperti depresiasi dolar dan penghindaran risiko yang berkelanjutan menguntungkan emas,” ujar Tim Waterer, Kepala Analis Pa

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
Generated by AI (ChatGPT)
HARGA EMAS NAIK - Ilustrasi harga emas - harga emas spot naik 1,3 persen menjadi $3.270,12 per ons, setelah sebelumnya menyentuh level tertingginya sepanjang masa di $3.275,20 per ons (16/4/2025) 

 Harga Emas  Kembali Meroket Tanpa Rem! Berikut Rincian per Tanggal 16 April 2025

SERAMBINEWS.COM– Harga emas melonjak ke titik tertinggi dalam sejarah pada perdagangan hari ini, Rabu (16/4/2025).

 Hal ini mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian global yang terus membayangi pasar.

 Lonjakan harga emas didorong oleh kombinasi pelemahan dolar AS, memburuknya hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China, serta meningkatnya kekhawatiran atas prospek pertumbuhan ekonomi dunia.

Dilansir dari kantor berita Reuters (16/4/2025), harga emas spot naik 1,3 persen menjadi $3.270,12 per ons, setelah sebelumnya menyentuh level tertingginya sepanjang masa di $3.275,20 per ons di awal sesi perdagangan.

 Sementara itu, emas berjangka AS tercatat naik 1,4 persen menjadi $3.286,30 per ons, mencerminkan sentimen pasar yang kian mengarah pada aset lindung nilai.

“Pertemuan sejumlah faktor seperti depresiasi dolar dan penghindaran risiko yang berkelanjutan menguntungkan emas,” ujar Tim Waterer, Kepala Analis Pasar di KCM Trade.
 

Salah satu pendorong utama kenaikan harga emas adalah meningkatnya ketegangan perdagangan antara dua kekuatan ekonomi dunia: Amerika Serikat dan China.

Perusahaan teknologi raksasa Nvidia pada hari Selasa mengumumkan bahwa mereka akan mencatatkan kerugian sebesar $5,5 miliar, menyusul keputusan pemerintah AS untuk membatasi ekspor chip kecerdasan buatan H20 ke China.

Langkah ini dianggap sebagai upaya strategis AS untuk membendung pengaruh Tiongkok dalam pengembangan teknologi AI.

Sebagai respons, pemerintah Tiongkok memerintahkan maskapai penerbangan nasionalnya untuk menolak pengiriman pesawat baru dari Boeing, sebagai bentuk protes atas pemberlakuan tarif sebesar 145 persen terhadap barang-barang impor asal China yang baru-baru ini diumumkan oleh pemerintah AS.

“Selama masih ada ketidakpastian seperti ini, emas akan tetap menjadi pilihan utama investor,” kata Brian Lan, Direktur Pelaksana di GoldSilver Central, Singapura.


 Dolar AS Melemah, Dorong Daya Tarik Emas


Faktor lain yang turut mengangkat harga emas adalah pelemahan dolar AS. Indeks dolar (.DXY), yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama dunia, turun 0,4 persen, menjadikan emas lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lain.

Sebagai aset yang diperdagangkan dalam dolar, emas secara alami mendapat dorongan ketika mata uang AS melemah, karena harga emas menjadi relatif lebih murah dan menarik bagi pembeli dari luar negeri.

 
Harga Emas Sudah Naik 24 persen di Tahun 2025, Target Naik Lagi

Kinerja harga emas sejauh ini di tahun 2025 sangat mengesankan.

 Dengan kenaikan lebih dari 24 persen sejak awal tahun, emas mencatatkan serangkaian rekor baru dan menunjukkan tren bullish yang kuat di tengah ketidakpastian pasar global.

Bank investasi ANZ pun merevisi naik proyeksi harga emas mereka, memperkirakan harga emas akan mencapai $3.500 per ons dalam enam bulan ke depan, dan bisa naik hingga $3.600 per ons di akhir tahun 2025.

“Kami percaya pembelian emas sebagai upaya lindung nilai masih akan terus bertambah, terutama jika ketidakpastian terus berlanjut,” tulis ANZ dalam laporan riset terbarunya.

Investor Tunggu Data Penjualan Ritel AS dan Arah Suku Bunga The Fed

Pasar kini tengah menantikan rilis data penjualan ritel Amerika Serikat yang dijadwalkan hari ini.

Data ini dinilai krusial karena dapat memberikan petunjuk baru tentang kondisi ekonomi domestik AS dan arah kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed).

Saat ini, pelaku pasar memperkirakan bahwa The Fed kemungkinan akan memangkas suku bunga hingga 87 basis poin (bps) pada akhir 2025.

Penurunan suku bunga cenderung mendukung harga emas, karena mengurangi opportunity cost dalam memegang aset non-yield seperti emas.

 
Harga Logam Mulia Lainnya Ikut Bergerak

Tak hanya emas, pergerakan positif juga terlihat pada logam mulia lainnya, meski dalam kisaran yang lebih kecil:

Perak spot naik 0,1 persen menjadi $32,32 per ons
Platinum turun 0,3 persen ke $956,64 per ons
Palladium stabil di $971,10 per ons


Dengan ketegangan geopolitik yang belum mereda, pelemahan dolar, dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter, emas semakin menunjukkan perannya sebagai aset perlindungan utama.

Lonjakan harga emas ini menegaskan bahwa investor global masih mencari tempat berlindung dari gejolak ekonomi dan politik dunia.

Selama sentimen risiko tetap tinggi, emas diperkirakan akan terus menguat, dan bukan tidak mungkin mencetak rekor baru dalam waktu dekat.

Baca juga: Update Harga Emas di Banda Aceh per Mayam Edisi 15 April 2025, Naik atau Turun?

 (Serambinews.com/ Sri Anggun Oktaviana)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved