Banda Aceh
Imbas Kenaikan Harga Kedelai, Perajin Tahu di Banda Aceh Terpaksa Kurangi Produksi
“Harga kedelai sekarang mencapai Rp10 ribu per kilogram. Biasanya Rp8.500 per kilogram. Kenaikan harga ini semenjak bulan puasa kemarin...
Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Perajin tahu di Banda Aceh merasa terbebani dengan tingginya harga bahan baku kedelai di pasaran. Hal tersebut berdampak pada jumlah produksi harian.
Salah seorang perajin tahu di Gampong Batoh, Kecamatan Lueng Bata, Muhammad Nasir, menyampaikan harga kedelai di pasaran saat ini masih tinggi, yakni dijual Rp10 ribu per kilogram atau naik Rp2.500 per kilogram dari harga biasanya.
“Harga kedelai sekarang mencapai Rp10 ribu per kilogram. Biasanya Rp8.500 per kilogram. Kenaikan harga ini semenjak bulan puasa kemarin,” kata M Nasir kepada Serambinews.com, Rabu (16/4/2025).
M Nasir menyebut, biasanya tempat usaha Tahu Bunga Indah miliknya menghabiskan bahan baku kedelai rata-rata hingga 500 kilogram per hari. Namun, belakangan ini ia terpaksa harus mengurangi jumlah bahan baku.
“Per hari biasanya bisa kita habiskan 500 kilogram kedelai. Sekarang kurang jadi 400 atau 450 kilo,” sebutnya.
M Nasir menuturkan, kendati kenaikan harga kedelai sangat berpengaruh terhadap produksi, pihaknya tetap menjual tahu dengan harga normal seperti biasanya.
“Kami tidak bisa menaikkan harga tahu, tapi keuntungan berkurang. Harga tahu per biji Rp500 perak, kalau per ember Rp120 ribu isinya 280 biji,” katanya.
Sebab itu, ia berharap pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan khusus terhadap kenaikan harga kedelai ini, sehingga tidak menjadi beban bagi perajin tahu.
“Harapannya kalau bisa pemerintah peduli terhadap kenaikan harga kedelai ini, sehingga tidak terlalu mahal seperti ini,” pungkasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.