Berita Bireuen

Senator Darwati A Gani Bantu Pemulangan 2 Pemuda Aceh Korban TPPO dari Myanmar Hingga Tiba Bireuen

Kepulangan mereka ke Indonesia merupakan hasil dari upaya intensif yang digerakkan oleh Senator asal Aceh, Darwati A Gani, yang sejak awal mengawal ka

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
Foto for Serambinews.com 
JUMPAI KORBAN TPPO - Senator asal Aceh,  Darwati A Gani bersama Ketua Yayasan Sambinoe, dr Teguh Agam Meutuah saat menjumpai dua korban TPPO asal Bireuen Uzair dan Iqbal yang dipulangkan dari Myanmar ke Indonesia di Shelter BP2MI Jakarta, Selasa (15/4/2025). 

Kepulangan mereka ke Indonesia merupakan hasil dari upaya intensif yang digerakkan oleh Senator asal Aceh, Darwati A Gani, yang sejak awal mengawal kasus ini secara langsung.

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM - Setelah enam bulan terjebak dalam eksploitasi kerja paksa oleh sindikat internasional di Myanmar, Uzair (20) dan Iqbal (21), dua pemuda asal Bireuen, Provinsi Aceh, akhirnya tiba kembali di tanah air.

Kepulangan mereka ke Indonesia merupakan hasil dari upaya intensif yang digerakkan oleh Senator asal Aceh, Darwati A Gani, yang sejak awal mengawal kasus ini secara langsung.

Keduanya meninggalkan Indonesia pada Oktober 2024 setelah menerima tawaran pekerjaan dari seorang kenalan di Bireuen.

Mereka dijanjikan akan bekerja di restoran dan toko kelontong di Malaysia atau Thailand. Namun, kenyataan berkata lain. 

Mereka justru dikurung dan dipekerjakan secara paksa dalam industri penipuan dan judi online di Myawadi. Kawasan ini dikenal sebagai zona merah karena konflik dan keberadaan kelompok bersenjata.

Mereka justru menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Tapi kemudian, Uzair dan Iqbal berhasil mengirimkan kabar kepada keluarga mereka di Bireuen. 

Baca juga: Gubernur Resmikan Instalasi Rehabilitasi Terpadu Kuta Malaka, Harapan Baru Penyintas Kesehatan Jiwa

Informasi tersebut kemudian diteruskan kepada Senator Darwati, yang langsung menindaklanjuti melalui jalur diplomatik dan membawa kasus ini ke dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Dewan Perwaklan Daerah (DPD) RI.

Darwati mengakui berbagai hambatan mengadang di lapangan, termasuk situasi keamanan di Myanmar yang tidak stabil.

Namun, setelah melalui proses panjang dan kerja sama lintas lembaga, termasuk Kementerian Luar Negeri, BP2MI, dan aparat keamanan, kedua pemuda Bireuen itu akhirnya berhasil dibebaskan dan diterbangkan ke Jakarta bersama delapan korban TPPO lainnya pada 12 April 2025.

Mereka dipulangkan naik pesawat tim Search and Rescue (SAR).

 “Alhamdulillah, keduanya kini telah kembali ke tanah air dalam keadaan selamat. Walau kondisi fisik mereka cukup lemah akibat kekurangan nutrisi, mereka tetap kuat dan tabah.

Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kementerian Luar Negeri, BP2MI, Polda Aceh, Yayasan Sambinoe, hingga para sukarelawan di lapangan, baik di dalam maupun luar negeri yang telah berkontribusi dalam proses ini,” ujar Darwati saat mengunjungi mereka di Shelter BP2MI Jakarta.

Baca juga: Gubernur Resmikan Instalasi Rehabilitasi Terpadu Kuta Malaka, Harapan Baru Penyintas Kesehatan Jiwa

Sementara itu, Ketua Yayasan Sambinoe, dr Teguh Agam Meutuah,  menyatakan bahwa proses pemulangan korban TPPO dari Myanmar merupakan salah satu yang paling sulit.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved