Internasional
Sinyal Damai dari Trump, Tarif China Bisa Turun, Tapi TikTok Masih Terancam!
“Saya tidak ingin tarifnya naik karena pada titik tertentu akan membuat orang tidak lagi membeli,” kata Trump kepada wartawan.
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
Sinyal Damai dari Trump, Tarif China Bisa Turun, Tapi TikTok Masih Terancam!
SERAMBINEWS.COM-Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump, memberikan sinyal bahwa perang tarif antara AS dan China bisa mereda, dan bahwa kesepakatan terkait aplikasi TikTok kemungkinan akan ditunda sampai urusan perdagangan antara kedua negara terselesaikan.
Pernyataan tersebut ia sampaikan pada hari Kamis (17/4/2025), dalam pertemuan dengan wartawan di Gedung Putih, dan langsung mempengaruhi pasar yang sebelumnya sempat terguncang karena kebijakan tarif yang saling balas antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia tersebut.
Dilansir dari kantor berita Reuters (18/4/2025), dalam komentarnya, Trump menunjukkan keengganannya untuk terus menaikkan tarif impor karena bisa berdampak buruk pada konsumen.
“Saya tidak ingin tarifnya naik karena pada titik tertentu akan membuat orang tidak lagi membeli,” kata Trump kepada wartawan.
“Jadi, saya mungkin tidak ingin menaikkan harga lebih tinggi atau bahkan tidak ingin naik ke level tersebut. Saya mungkin ingin menurunkan harga ke level yang lebih rendah karena Anda tahu Anda ingin orang membeli dan, pada titik tertentu, orang tidak akan membeli.”
Pernyataan ini memberikan petunjuk bahwa Trump mulai melihat dampak negatif dari tarif tinggi terhadap daya beli masyarakat.
Sebelumnya, AS telah menetapkan tarif sebesar 10 persen pada banyak barang impor. Namun, penerapan tarif yang lebih tinggi sempat ditunda sambil menunggu hasil negosiasi lebih lanjut.
Baca juga: Ini 5 Target KebijakanTarif Trump, Strategi Jenius atau Senjata Makan Tuan?
Kenaikan Tarif terhadap China Tetap Berjalan, tapi Bisa Berubah
Walau Trump terlihat mengendurkan sikap terhadap banyak negara, China masih menjadi fokus utama dalam kebijakan perdagangannya.
Tarif terhadap barang impor dari China bahkan telah dinaikkan hingga 145 persen, setelah pemerintah China merespons dengan langkah balasan yang serupa.
Namun, dari pihak China sendiri, sudah ada sinyal bahwa mereka tidak berniat memperburuk situasi lebih jauh.
Pekan sebelumnya, pemerintah China menyatakan bahwa mereka “tidak akan menanggapi permainan angka dengan tarif,” yang dipahami banyak pihak sebagai tanda bahwa eskalasi tarif mungkin akan dihentikan.
Trump juga mengatakan bahwa pihak China telah kembali menjalin komunikasi setelah tarif diberlakukan.
“China sudah menghubungi kami sejak tarif diberlakukan,” ujarnya. Ia juga menyatakan optimisme bahwa kedua pihak dapat mencapai suatu kesepakatan.
Meski begitu, sejumlah sumber dari dalam pemerintahan mengatakan kepada Reuters bahwa belum ada komunikasi tingkat tinggi yang berarti, dan negosiasi yang benar-benar mendalam masih belum berjalan.
Soal TikTok: Kesepakatan Ditunda hingga Urusan Dagang Selesai
Selain soal tarif, Trump juga membicarakan soal TikTok, aplikasi video pendek yang sangat populer di AS dan digunakan oleh sekitar 170 juta warga Amerika.
Pemerintah AS telah meminta perusahaan asal China, ByteDance, untuk menjual aset TikTok di AS karena alasan keamanan nasional.
Trump menyebut bahwa kesepakatan spin-off atau pemisahan TikTok sudah ada, namun hal tersebut akan ditunda sampai hubungan dagang dengan China membaik.
“Kami punya kesepakatan untuk TikTok, tetapi kesepakatan itu akan bergantung pada China,” kata Trump.
“Jadi kami akan menunda kesepakatan itu hingga semuanya berjalan lancar.”
Trump sendiri telah beberapa kali memperpanjang batas waktu hukum bagi ByteDance untuk melepas kepemilikannya atas TikTok di Amerika.
Penundaan ini menunjukkan bahwa pemerintah AS ingin menyelesaikan urusan yang lebih besar terlebih dahulu , yaitu perdagangan dengan China, sebelum mengambil keputusan besar terhadap aplikasi tersebut.
Pembicaraan dengan China Masih Misterius
Ketika ditanya lebih lanjut tentang bentuk komunikasi antara AS dan China, termasuk apakah Presiden China Xi Jinping terlibat langsung, Trump menolak memberikan rincian.
Ia tetap merahasiakan detail pertemuan atau pembicaraan yang terjadi antara kedua negara.
Pernyataan Trump pada hari Kamis menunjukkan bahwa AS mungkin akan melonggarkan tekanan perdagangan terhadap banyak negara, termasuk China, karena kekhawatiran terhadap dampaknya bagi konsumen.
Meski tarif terhadap China masih tinggi, ada sinyal dari kedua pihak untuk menghindari peningkatan konflik lebih lanjut.
Sementara itu, kesepakatan mengenai TikTok yang sangat dinanti akan menunggu hingga isu perdagangan AS dan China terselesaikan.
Langkah ini menunjukkan bahwa urusan dagang tetap menjadi prioritas utama dalam kebijakan luar negeri dan ekonomi Trump saat itu.
Situasi ini masih sangat dinamis, dan dunia internasional terus memantau langkah-langkah selanjutnya dari kedua negara.
Baca juga: AS dan Rusia Makin Mesra, Trump Tuding Zelensky Picu Perang Ukraina!
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)
Agni-V Meluncur! Perlombaan Rudal India dan Pakistan Memanas, India Kirim Sinyal Keras ke China? |
![]() |
---|
Satria Kumbara Meringis Kesakitan, TNI Tegaskan Tak Lagi Bertanggung Jawab Kepada Pengkhianat Negara |
![]() |
---|
The Fed Siap Tekan Suku Bunga, Wall Street Bergairah, Trump Ngamuk Lagi? |
![]() |
---|
Korea Selatan Hujani Peluru Peringatan, Tentara Korut Kabur dari Perbatasan! |
![]() |
---|
Misteri Kematian Zara Qairina: Sidang Penentuan Pemeriksaan Digelar Hari Ini, 195 Saksi Diperiksa! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.