Konflik Rusia dan Ukraina

Putin Umumkan Gencatan Senjata! Mulai 8-10 Mei 2025, Begini Tanggapan Zelenskiy

Gencatan senjata ini diputuskan untuk memperingati peringatan 80 tahun kemenangan Uni Soviet dan sekutunya atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua.

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
Foto: Kristina Kormilitsyna, MIA
PUTIN UMUMKAN GENCATAN SENJATA - Pada hari Senin (29/4/2025), Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia akan melakukan gencatan senjata selama tiga hari pada bulan Mei. Foto ini diambil dari Kremlin pada Jumat (14/3/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin selama negosiasi dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko (tidak terlihat dalam foto) di Moskow pada Kamis (13/3/2025). 

Putin Umumkan Gencatan Senjata! Mulai 8-10 Mei 2025, Begini Tanggapan Zelenskiy

SERAMBINEWS.COM-Pada hari Senin (29/4/2025), Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia akan melakukan gencatan senjata selama tiga hari pada bulan Mei, tepatnya pada 8, 9, dan 10 Mei 2025. 

Gencatan senjata ini diputuskan untuk memperingati peringatan 80 tahun kemenangan Uni Soviet dan sekutunya atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua.

Langkah ini dilakukan di tengah-tengah perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

Gencatan senjata ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Rusia masih tertarik pada perdamaian, meskipun Ukraina dan sekutu-sekutunya di Eropa meragukannya.

 Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, juga mulai merasa frustrasi dengan kemajuan yang lambat dalam upaya menuju perdamaian.

Kremlin, kantor kepresidenan Rusia, menjelaskan bahwa gencatan senjata ini akan berlangsung pada 8 Mei 2025, yang merupakan hari ketika Putin akan memimpin perayaan besar yang melibatkan para pemimpin internasional, termasuk Presiden Cina Xi Jinping. 

Perayaan tersebut bertujuan untuk memperingati kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman. Gencatan senjata akan berlaku sampai 10 Mei. 

Baca juga: Harga BBM Pertamina Terbaru di Wilayah Sumatra, Selasa 29 April 2025, Simak Daftarnya!

Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mempertanyakan alasan Putin tidak setuju dengan seruan Ukraina untuk mengadakan gencatan senjata yang lebih lama, setidaknya selama 30 hari, guna membuka peluang bagi diplomasi.

Dalam pidato videonya, Zelenskiy menyoroti bahwa ia menghargai nyawa manusia lebih dari sekadar parade yang akan diadakan pada 9 Mei. "Kami menghargai nyawa orang, bukan parade," ujar Zelenskiy.

Dari pihak Rusia, mereka menegaskan bahwa mereka menginginkan solusi yang lebih permanen, bukan hanya sekadar jeda sementara.

Pengumuman gencatan senjata yang dilakukan Putin ini merupakan yang kedua kalinya secara berurutan, setelah sebelumnya Rusia mengumumkan gencatan senjata selama 30 jam pada Paskah, yang berakhir dengan tuduhan dari kedua belah pihak saling melanggar kesepakatan tersebut.

Terkait dengan upaya perdamaian, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, telah mengadakan pembicaraan pada Minggu sebelumnya.

Gedung Putih mengungkapkan bahwa Presiden Trump menginginkan gencatan senjata permanen antara Rusia dan Ukraina, dengan tujuan mengakhiri konflik secara damai.

Baca juga: Harga Emas di Banda Aceh Stagnan, Berikut Daftar Harga per Mayam, Edisi 29 April 2025

 Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Brian Hughes, menyatakan bahwa meskipun Trump menyambut baik niat Putin untuk menghentikan konflik, ia menekankan pentingnya gencatan senjata yang lebih permanen.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved