Berita Pidie

PC ISNU Pidie Besuk Dua Balita Penderita Sindrom Guillain-Barré di RSUZA, Salurkan Donasi Rp 2 Juta

Dalam kunjungan itu, rombongan pengurus utama PC ISNU turut menyerahkan bantuan atau donasi Rp 2 juta, masing-masing orang tua mendapatkan Rp 1 juta.

Penulis: Idris Ismail | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/Dok Humas PC ISNU Pidie
BESUK BALITA SAKIT - Ketua PC ISNU Pidie, Nanda Saputra, MPd (dua kiri) bersama sejumlah pengurus mengunjungi Ruang PICU RSUZA Banda Aceh, Kamis (1/5/2025), untuk membesuk dua balita asal Pidie penderita penyakit langka. 

Laporan Idris Ismail I Pidie 

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nadhatul Ulama (PC ISNU) Pidie membesuk dua balita penderita Sindrom Guillain-Barré di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Kamis (1/5/2025). 

Dalam kunjungan itu, rombongan pengurus utama PC ISNU turut menyerahkan bantuan atau donasi Rp 2 juta, dengan masing-masing orang tua mendapatkan Rp 1 juta.

Kedua bayi yang dikunjungi itu masing-masing adalah, Ramazansti (2), asal Gampong Lingga, Kecamatan Sakti, Pidie, dan Mauza (2), asal Gampong Langga Lamlo, Kecamatan Sakti. 

“Bantuan ini sebagai bentuk wujud kepedulian PC ISNU Pidie dalam program aksi sosial demi meringankan kedua belah pihak keluarga," sebut Ketua PC ISNU Pidie, Nanda Saputra, MPd kepada Serambinews.com, Kamis (1/5/2025).

Dijelaskan juga, bantuan berupa uang tunai yang diserahkan itu diterima oleh Andi Saputra (29), dan Imlaul Amalia (26).

Dari hasil keterangan kedua orangtua bocah itu terungkap bahwa, anak mereka itu didera Sindrom Guillain-Barré sejak 1 bulan yang lalu. 

Saat ini, Mauza dirawat intensif di ruang PICU Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Malahan, pengakuan pihak keluarga Mauza, mereka kini menghadapi kenyataan pahit bahwa BPJS Kesehatan tidak menanggung sejumlah obat utama atau vital yang sangat dibutuhkan untuk pengobatan anak tersebut. Sehingga harus merongoh kocek secara mandiri dengan kisaran Rp 40 juta sampai Rp 50 juta, demi melawan penyakit yang mempengaruhi sistem saraf ini. 

“Artinya, ini memerlukan pengobatan khusus dengan biaya lumayan sangat tinggi bagi keluarga yang hidup dengan ekonomi pas-pasan,” urai Nanda. 

“Penyakit Sindrom Guillain-Barré adalah gangguan langka pada sistem saraf yang menyebabkan kelumpuhan,” paparnya. 

“Jadi, penyakit ini terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang saraf luar, menyebabkan kelemahan, kehilangan koordinasi, dan dalam kasus yang parah, hingga berujung pada kelumpuhan,” ulas dia. 

Karena kondisi demikian, kedua bocah malang ini mesti menjalani perawatan secara intensif. 

“Atas dasar jerit sosial ini, kami saling berbagi dalam meringankan beban hidup keluarga kurang mampu asal Pidie,” tutur Nanda.

“Kami juga berharap warga Pidie yang memiliki kemudahan finansial dapat menyalurkan infak terbaik demi keselamatan jiwa dua bocah malang itu," ungkapnya.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved