Kesehatan
Olahraga di Usia Paruh Baya Bisa Cegah Alzheimer? Begini Penjelasannya, Menurut Peneliti
Peneliti menemukan bahwa rutin melakukan aktivitas fisik antara usia 45 hingga 65 tahun bisa membantu melindungi otak dari penyakit Alzheimer di masa
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
Olahraga di Usia Paruh Baya Bisa Cegah Alzheimer? Penelitian Ini Buktinya!
SERAMBINEWS.COM-Sebuah penelitian baru memberikan kabar baik bagi mereka yang aktif bergerak di usia paruh baya.
Dilansir dari GB News (5/5/2025), peneliti menemukan bahwa rutin melakukan aktivitas fisik antara usia 45 hingga 65 tahun bisa membantu melindungi otak dari penyakit Alzheimer di masa tua.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Alzheimer’s & Dementia dan menganalisis hubungan antara olahraga dan penumpukan beta-amiloid.
Yaitu zat yang menjadi penanda utama penyakit Alzheimer.
Hasilnya, orang-orang yang lebih aktif secara fisik cenderung memiliki kadar beta-amiloid yang lebih rendah di otaknya.
Apa Itu Beta-Amiloid ?
Beta-amiloid adalah protein abnormal yang bisa menumpuk di otak dan membentuk plak.
Plak ini mengganggu komunikasi antar sel otak dan dianggap sebagai salah satu pemicu utama penyakit Alzheimer.
Semakin banyak beta-amiloid, semakin tinggi risiko seseorang terkena demensia di kemudian hari.
“Akumulasi patologis beta-amiloid dianggap sebagai salah satu peristiwa paling awal dalam perkembangan penyakit Alzheimer,” jelas Dr. Eider Arenaza-Urquijo, peneliti utama dalam studi ini.
“Ini bisa memicu proses neurodegeneratif yang akhirnya menyebabkan penurunan daya ingat dan demensia.”
Baca juga: Cuma Jalan Kaki 9.000 Langkah, Risiko Kanker Turun Drastis 26 Persen! Ini Penjelasan Ilmiahnya
Studi Analisis 337 Orang Usia Paruh Baya
Penelitian ini melibatkan 337 peserta dari studi jangka panjang ALFA+.
Para peserta diminta mengisi kuesioner mengenai aktivitas fisik mereka saat awal bergabung, lalu diikuti lagi sekitar empat tahun kemudian.
Aktivitas yang dimaksud mencakup berjalan kaki, olahraga rutin, hingga kegiatan fisik lainnya seperti berkebun atau naik sepeda.
Setelah empat tahun, para peneliti memeriksa otak para peserta menggunakan pemindaian (scan) untuk melihat apakah ada kaitan antara tingkat aktivitas dan kesehatan otak, khususnya jumlah beta-amiloid dan kondisi jaringan otak.
Waspada! Bahaya Seks Oral Bisa Tularkan Herpes, Ini Penjelasan dr Boyke |
![]() |
---|
Ketahui, Bahaya Penyakit Tiroid dan Dampak pada Tubuh Apa Saja? Berikut Penjelasan Dokter |
![]() |
---|
Sombong Bukan Sekadar Dosa, Tapi Juga Picu Penyakit Fisik, Ini Penjelasan dr Zaidul Akbar |
![]() |
---|
43 Tahun Jadi Dokter, dr Boyke Ungkap Kasus-Kasus Ekstrem Pasutri: Inses, Fetish Popok &KDRT Masokis |
![]() |
---|
Duduk Berjam-jam Berdampak ke Ginjal, Simak Penjelasan Dokter |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.