Sabang
IWAPI dan Distanpangan Salurkan Bantuan Sarpras untuk Petani Buah Naga di Sabang
“Selama ini buah naga masih didatangkan dari luar Aceh, padahal petani kita di Sabang sudah mampu membudidayakannya...
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Aulia Prasetya | Sabang
SERAMBINEWS.COM, SABANG – Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Sabang bersama Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan) menyalurkan bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada petani buah naga di Gampong Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Sabang.
Bantuan tersebut diberikan untuk mendukung pengembangan pertanian hortikultura lokal yang dikelola secara mandiri oleh petani setempat. Bantuan yang disalurkan meliputi keranjang panen, gunting panen, sarung tangan, dan pupuk booster untuk meningkatkan kualitas hasil panen buah naga.
Ketua IWAPI Sabang, Zulfi Purnawati, mengatakan kolaborasi ini bertujuan mendorong semangat petani lokal agar mampu menghasilkan buah naga berkualitas yang berasal langsung dari Sabang.
“Selama ini buah naga masih didatangkan dari luar Aceh, padahal petani kita di Sabang sudah mampu membudidayakannya. IWAPI hadir untuk memberi dukungan melalui bantuan yang mungkin sederhana, tapi sangat bermanfaat,” ujar Zulfi, Selasa (6/5/2025).
Zulfi menambahkan, ke depan IWAPI juga akan mendukung pengembangan komoditas lokal lainnya. Ia berharap buah-buahan hasil pertanian lokal bisa menjadi oleh-oleh khas bagi wisatawan yang berkunjung ke Sabang.
IWAPI dan Distanpangan Sabang berharap bantuan ini dapat memperkuat ketahanan pangan serta ekonomi lokal. Mereka juga mendorong pemberdayaan petani dan penguatan sektor hortikultura berbasis potensi daerah.
Sementara itu, pemilik kebun buah naga di Gampong Ie Meulee, Hendrik, menyambut baik bantuan tersebut. Ia menyebut sejak mulai menanam pada Oktober 2022, kebunnya kini memiliki sekitar 300 tegakan dengan hampir seribu batang buah naga.
“Bantuan ini sangat membantu kami dalam merawat kebun. Lahan kami tergolong kering, jadi perlu perawatan khusus. Sekali panen, bisa dapat 100 sampai 150 kilogram. Saat ini, hasil panen masih kami pasarkan di wilayah Sabang,” ujar Hendrik.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat berencana menambah 300 tegakan lagi guna meningkatkan kapasitas produksi. Hendrik berharap buah naga dari Sabang bisa menembus pasar luar daerah dan menjadi ikon hortikultura baru dari Pulau Weh.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.