Konklaf
Konklaf: Di Balik Proses Sakral Pemilihan Paus, Bagaimana Seorang Paus Dipilih?
Para kardinal berkumpul di Roma dan mengikuti Misa khusus sebelum konklaf dimulai. Jumlah kardinal yang boleh memilih, atau disebut kardinal elektor
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Jika dua putaran suara berlangsung secara berurutan, surat suara dari kedua putaran dibakar sekaligus setelah yang kedua selesai.
"Ruang Air Mata": Saat Paus Terpilih
Setelah satu nama mendapatkan dua pertiga suara, konklaf berakhir.
Paus yang baru terpilih dibawa ke ruangan kecil di sebelah Kapel Sistina yang dikenal sebagai "Ruang Air Mata", disebut demikian karena banyak yang menangis di sana karena rasa haru atau beban tanggung jawab besar.
Di ruang ini, Paus mengenakan jubah putih untuk pertama kalinya.
Kemudian, ia akan kembali ke Kapel Sistina dan menerima penghormatan dari para kardinal.
Baca juga: VIDEO - Diam-diam Inggris Kirim Komponen Jet untuk Israel, Lisensi Ekspor Dilanggar
Kapan Pemungutan Suara Dihentikan?
Pemungutan suara dilakukan empat kali sehari: dua kali pagi dan dua kali sore.
Jika setelah tiga hari tidak ada yang terpilih, proses dihentikan untuk satu hari doa dan refleksi.
Setelah itu, pemungutan suara dilanjutkan.
Jika setelah 21 putaran tidak juga menghasilkan Paus, para kardinal harus memilih hanya dari dua kandidat dengan suara terbanyak.
Namun, mayoritas dua pertiga tetap dibutuhkan, dan kedua kandidat tidak boleh memberikan suara dalam putaran itu.
Akhir dari Konklaf
Begitu Paus baru dipilih, nama dan wajahnya diumumkan ke publik melalui balkon Basilika Santo Petrus.
Kardinal senior akan berkata, “Habemus Papam!” yang artinya “Kita punya Paus!” Lalu Paus baru memberikan berkat pertamanya kepada dunia.
Proses pemilihan Paus adalah salah satu tradisi tertua dan paling sakral di dunia.
Di balik pintu tertutup Kapel Sistina, para kardinal tidak hanya memilih seorang pemimpin, tetapi juga seseorang yang akan membimbing lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia dalam iman dan moral.
Baca juga: Gempar! Trump Janjikan Kesepakatan Dagang Raksasa, Dunia Tunggu Arah Baru Perdagangan Global
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.