News

Kardinal Robert Prevost Terpilih Sebagai Paus AS Pertama dengan Nama Leo XIV

“Semoga damai menyertai kalian semua,” kata Prevost dengan fasih berbahasa Italia, meskipun ia juga berbicara dalam bahasa Spanyol, namun tidak menggu

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Nur Nihayati
YouTube Vatican News
PAUS BARU - Tangkapan layar detik-detik Robert Prevost, yang dikenal sebagai Paus Leo XIV, melambaikan tangan kepada para pengunjung di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Kamis (8/5/2025). Inilah sosok Robert Prevost, paus baru yang menggunakan nama Paus Leo XIV. 

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, Boluarte menyatakan, "Kedekatannya dengan mereka yang paling membutuhkan meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di hati rakyat Peru."

Prevost, yang dikenal dengan kepribadiannya yang lebih pendiam dan kurang suka berbicara di depan media, selama bertahun-tahun berfokus pada masalah keadilan sosial, sebuah komitmen yang diteruskan oleh Paus Fransiskus yang sebelumnya telah memimpin Gereja selama 12 tahun.

Saat berbicara, Paus Leo XIV mengucapkan terima kasih kepada Fransiskus dan mengulangi seruan pendahulunya untuk Gereja yang terlibat dengan dunia modern.

Ia menekankan pentingnya Gereja yang selalu mencari kedamaian, kasih amal, dan mendekatkan diri dengan orang-orang, terutama mereka yang sedang menderita.

Baca juga: Harga Emas Turun Drastis! Imbas Kesepakatan Perdagangan AS dan Inggris

Reaksi dari Masyarakat AS

Ketika Paus Leo XIV tampil di balkon Vatikan, para pengunjung di Lapangan Santo Petrus merespons dengan sorakan dan tepuk tangan yang meriah.

Beberapa orang berharap bahwa terpilihnya seorang Paus dari Amerika Serikat dapat membawa perubahan positif, terutama dalam memperbaiki hubungan yang tercabik-cabik di dalam masyarakat Amerika.

"Saya sangat gembira. Saya harap ini dapat membawa masyarakat Amerika yang lebih penuh kasih. Saya pikir ada banyak kebencian di Amerika. Saya pikir ada banyak rasisme. Saya pernah mengalaminya," kata Lailah Brown, seorang wanita Afrika-Amerika dari Seattle yang hadir di Lapangan Santo Petrus.

"Saya berharap Amerika tidak mempermalukan Paus," tambahnya.

Kontroversi Terkait Krisis Pelecehan Seksual

Namun, meskipun terpilih dengan penuh harapan, Paus baru ini juga menghadapi kritik, terutama terkait penanganan kasus pelecehan seksual oleh ulama.

SNAP, sebuah kelompok advokasi di AS untuk korban pelecehan seksual oleh pendeta, menyatakan "kekhawatiran yang mendalam" mengenai pemilihan Prevost sebagai Paus.

Mereka mengingatkan bahwa Prevost dinilai gagal mengambil tindakan yang cukup terhadap pendeta-pendeta yang diduga melakukan pelecehan seksual di Chicago dan Peru.

Paus Leo XIV, dalam sebuah wawancara pada tahun 2023, pernah mengungkapkan bahwa Gereja harus lebih transparan dan jujur dalam menangani tuduhan pelecehan, namun hal ini tetap menjadi topik yang memicu kekhawatiran di kalangan sejumlah pihak.

Perayaan di Chicago dan Jejak Pendidikan

Di sisi lain, banyak pihak yang merayakan terpilihnya Prevost sebagai Paus, terutama di kota asalnya, Chicago.

Sekelompok pendeta dan staf di Persatuan Teologi Katolik Chicago bersorak kegirangan saat Paus baru muncul di balkon Vatikan.

Suster Barbara Reid, presiden sekolah teologi tersebut, mengungkapkan kegembiraannya, mengatakan bahwa banyak dari mereka yang tidak bisa menemukan kata-kata untuk menggambarkan kebanggaan mereka atas terpilihnya Prevost.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved