Perang Gaza

Trump-Netanyahu Pecah, Negosiasi Gencatan Senjata AS-Gaza Semakin Intensif 

Seorang pejabat Hamas juga mengatakan kepada AFP bahwa pembicaraan langsung telah berlangsung dalam beberapa hari terakhir di ibu kota Qatar, Doha, an

Editor: Ansari Hasyim
X @IsraelPM
PERTEMUAN PEMIMPIN NEGARA - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kiri) bertemu Presiden AS, Donald Trump di Gedung Putih pada Selasa, (4/2/2025) waktu setempat. Dalam pertemuan itu, Netanyahu memberikan pager berlapis emas kepada Donald Trump, yang diyakini merujuk pada operasi sabotase rahasia Israel terhadap Hizbullah. 

Hasil negosiasi ini mungkin juga dipengaruhi oleh keretakan yang semakin besar antara Washington dan Tel Aviv, karena masing-masing mengejar strategi yang sangat berbeda untuk fase pascaperang.

Berpegang teguh pada usulan Gaza

Amerika Serikat dan Israel telah mengadakan pembicaraan awal mengenai pengawasan Washington terhadap pemerintahan transisi pascaperang di Gaza, menurut lima sumber yang mengetahui diskusi tersebut, Reuters melaporkan.  

Menurut sumber tersebut, pembicaraan tingkat tinggi ini berpusat pada pembentukan badan pemerintahan transisi yang dipimpin oleh pejabat AS untuk menjalankan pemerintahan di Gaza selama masa demiliterisasi dan stabilitas hingga pemerintahan Palestina yang sejati dapat mengambil alih kendali.

Meskipun belum ada jadwal khusus yang ditetapkan, durasi pemerintahan prospektif yang dipimpin AS akan ditentukan oleh situasi di lapangan, kata mereka.

Beberapa orang membandingkan gagasan tersebut, yang masih dalam tahap awal, dengan Otoritas Sementara Koalisi yang dibentuk oleh Amerika Serikat untuk memerintah Irak setelah invasi negara itu tahun 2003 dan jatuhnya Saddam Hussein. 

Menolak gencatan senjata sementara

Berita itu muncul setelah Netanyahu mengumumkan pada hari Senin bahwa Israel akan mengintensifkan operasinya di Gaza dan mencoba melakukan pemindahan paksa penduduk Gaza.  

Pada hari Jumat, surat kabar Israel, Israel Hayom, melaporkan bahwa Israel bersikeras memperluas operasi militernya di wilayah kantong Palestina.  

Surat kabar itu menambahkan bahwa Israel memberi tahu para mediator tentang penolakannya terhadap usulan gencatan senjata di Gaza dan penarikannya dari persyaratan yang telah disepakati dalam beberapa hari terakhir.  

Menurut Israel Hayom, "Israel menyatakan keinginannya untuk mempertahankan kehadiran militernya di dalam Jalur Gaza hingga akhir tahun dan memperluas cakupan operasi militernya." 

Brigade Al-Quds Sergap Tank Israel di Gaza, Sejumlah Zionis Terkapar dan Luka-luka

Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam Palestina, melancarkan operasi militer canggih Sabtu dini hari yang menargetkan sekelompok perwira dan tentara Israel di bagian timur lingkungan Shujaiya di Kota Gaza, kata seorang komandan lapangan di Brigade Al-Quds, Minggu.

Komandan tersebut mengungkapkan bahwa operasi tersebut diawali dengan penyergapan yang terencana, dengan menjebak pasukan Israel dengan cara menyerang kendaraan lapis baja menggunakan proyektil, sehingga mengakibatkan cedera pada awaknya, baik perwira maupun prajurit.

Perkembangan ini menyusul pengumuman terkini oleh Brigade al-Quds bahwa para pejuangnya telah menjatuhkan dan menguasai pesawat tak berawak pengintai Israel saat sedang melaksanakan misi pengumpulan intelijen di Gaza timur.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved