Aceh Barat

Jelang KNSI XI, UTU Gelar Kuliah Umum Bersama Dewan Pakar APSSI di Meulaboh

Kuliah umum ini menjadi bagian dari rangkaian pra-konferensi nasional yang mengusung semangat akademik dan kolaborasi antar-sosiolog se-Indonesia...

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Eddy Fitriadi
Dok UTU
KULIAH UMUM - Para peserta kuliah umum Senin (19/5/2025), di Aula Cut Nyak Dhien, Gedung Kuliah Terpadu (GKT) UTU, menjelang pembukaan Konferensi Nasional Sosiologi Indonesia (KNSI) XI yang digelar di Universitas Teuku Umar. 

Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Menjelang pembukaan resmi Konferensi Nasional Sosiologi Indonesia (KNSI) XI yang digelar di Universitas Teuku Umar (UTU), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UTU menyelenggarakan kuliah umum bersama para pakar sosiologi dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, Senin (19/5/2025), di Aula Cut Nyak Dhien, Gedung Kuliah Terpadu (GKT) UTU.

Kuliah umum ini menjadi bagian dari rangkaian pra-konferensi nasional yang mengusung semangat akademik dan kolaborasi antar-sosiolog se-Indonesia. Acara dibuka oleh Dekan FISIP UTU, Basri SH MH, yang menyambut hangat seluruh peserta dan narasumber.

Ketua Jurusan Sosiologi FISIP UTU sekaligus tuan rumah kegiatan, Dr Akmal Saputra, didampingi Sekretaris Jurusan, Yeni Sri Lestari MSoc, menyebutkan bahwa kuliah umum ini tidak hanya menjadi pemanasan menuju KNSI XI, tetapi juga momentum intelektual penting bagi civitas akademika UTU dan para peserta konferensi.

“Tentu ini jadi ruang ilmiah yang kaya. Kita ingin suasana akademik benar-benar terasa sejak hari pertama para peserta tiba di Meulaboh,” ungkap Dr Akmal.

Tiga sosiolog ternama dari Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI) tampil secara berurutan menyampaikan gagasan mereka. Mereka berasal dari Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Sriwijaya (UNSRI), dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Ketua APSSI, Dr Harmona Daulay MSi, membedah isu “Konstruksi Gender di Ruang Virtual”, mengulas dinamika dan tipologi maskulinitas dalam media sosial yang kini kian membentuk cara pandang masyarakat.

Berikut Dewan Pakar APSSI, Prof Dr Ridhah Taqwa MSi menyampaikan urgensi pendekatan pembelajaran sosiologi berbasis wahyu dan topik sebagai inovasi pendidikan sosial berbasis nilai-nilai spiritual. Sedangkan Prof Dr Siti Irene Astuti D MSi, mengupas transformasi belajar dan penguatan resiliensi di era masyarakat digital yang kompleks.

Ketua Panitia KNSI XI sekaligus Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP UTU, Dr Afrizal Tjoetra MSi, mengungkapkan bahwa seluruh tim UTU bersama berbagai pemangku kepentingan telah bersinergi untuk menyukseskan acara nasional ini.

“Kami siap menyambut seluruh peserta. Tema yang kita usung tahun ini sangat strategis, kebangkitan Nasional dan pemerintahan baru menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

KNSI XI ini diharapkan menjadi forum strategis bagi para akademisi dan pemerhati sosial untuk bersama-sama menghasilkan gagasan dan solusi konstruktif atas berbagai tantangan bangsa.

Acara pembukaan resmi KNSI XI akan berlangsung pada 20 Mei 2025, dan direncanakan dibuka oleh Gubernur Aceh, yang akan diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan, Restu Andi Surya SSTP MPA.

KNSI merupakan agenda rutin dua tahunan dari APSSI yang menjadi ajang bergengsi sosiolog Indonesia untuk berkumpul, berbagi riset, dan memperkuat jejaring keilmuan. Tahun ini, UTU dipercaya sebagai tuan rumah dan sukses menyuguhkan atmosfer akademik yang inklusif dan penuh semangat.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved