Abdya

Wabup Abdya Zaman Akli: HMI Bukan Organisasi Biasa

Zaman Akli menuturkan, sejak berdiri pada tahun 1947, HMI tidak hanya menjadi wadah pembinaan kader umat dan bangsa...

Penulis: Masrian Mizani | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
BUKA TRAINING - Wabup Zaman Akli membuka acara Intermediate Training (Latihan Kader II) Tingkat Nasional HMI Cabang Blangpidie Tahun 2025, yang berlangsung di Aula Kantor Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah Abdya, Selasa (20/5/2025). 

Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Wakil Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Zaman Akli SSos, MM menyebutkan, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bukanlah organisasi biasa, ia telah melahirkan kader-kader terbaik bangsa, pemimpin-pemimpin yang telah memberi kontribusi nyata dalam berbagai bidang kehidupan. 

Hal itu disampaikan Wabup Zaman Akli, saat membuka acara Intermediate Training (Latihan Kader II) Tingkat Nasional HMI Cabang Blangpidie Tahun 2025, yang berlangsung di Aula Kantor Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah Abdya, Selasa (20/5/2025).

Zaman Akli menuturkan, sejak berdiri pada tahun 1947, HMI tidak hanya menjadi wadah pembinaan kader umat dan bangsa, tetapi juga menjadi benteng moral dan intelektual yang senantiasa menjaga idealisme, memperjuangkan keadilan, dan merawat keutuhan NKRI.

“Maka LK II ini bukan sekadar pelatihan, melainkan ruang pematangan diri, penyemaian nilai, dan penguatan karakter kader-kader HMI agar memiliki kapasitas kepemimpinan yang mumpuni,” kata Zaman Akli.
 
Sebab, sambungnya, latihan ini menuntut kedisiplinan, ketekunan, dan keikhlasan dalam menempuh jalan panjang perjuangan. 

“Karena itu, kami mengajak seluruh peserta untuk menjalani proses ini dengan sungguh-sungguh, bukan semata demi gelar kader, tetapi demi kemuliaan amanah sebagai agen perubahan,” ucapnya.

Menurut Zaman Akli, tantangan zaman yang dihadapi saat ini begitu kompleks. Di tengah arus globalisasi dan revolusi digital, adanya pergeseran nilai, krisis identitas, dan maraknya pragmatisme yang menggerus idealisme. 

“Dalam situasi seperti inilah, kehadiran kader-kader ideologis dan visioner menjadi kebutuhan mendesak. Kader yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kokoh dalam integritas dan berjiwa pelayan umat,” sebutnya.

Zaman Akli berharap LK II ini harus menjadi momentum untuk memperteguh visi keislaman dan keindonesiaan kader, serta membangun kesadaran kolektif bahwa perubahan besar selalu dimulai dari kerja-kerja kecil namun konsisten.

“Kami juga ingin menekankan pentingnya kolaborasi. Kader HMI tidak boleh berjalan sendiri dalam ruang sunyi idealisme. Kita hidup dalam jejaring masyarakat yang saling terhubung. Maka, membangun sinergi dengan berbagai elemen, termasuk pemerintah daerah, adalah keniscayaan,” ujarnya.

“Kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi kontribusi kader HMI dalam pembangunan Kabupaten Abdya. Sampaikan gagasan, hadirkan inovasi, dan mari kita bergerak bersama demi kemajuan daerah ini,” sambung Zaman Akli.

Ia percaya bahwa nilai-nilai dasar HMI seperti keislaman, keindonesiaan, keilmuan, dan keadilan, akan terus relevan sepanjang masa. 

“Maka dari itu, tugas kita adalah merawat dan mengaktualisasikannya dalam tindakan nyata, baik di lingkungan kampus, masyarakat, maupun ruang-ruang kebijakan publik,” pungkas Zaman Akli(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved