Aceh Utara

Mahasiswa UniRazak Malaysia Belajar Nilai Budaya di Gampong Pulo Kabupaten Aceh Utara

Melalui kegiatan edutrip pada Jumat (23/5/2025), mereka memasak dan makan bersama warga Dayah Darul Falah dalam suasana yang akrab...

Penulis: Jafaruddin | Editor: Eddy Fitriadi
Foto Dok CISAH 
BELAJAR MEMASAK - Mahasiswa Universiti Tun Abdul Razak (UniRazak) Malaysia belajar memasak dan mencicipi kuliner lokal Aceh di Desa Pulo Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON -  Bukan di ruang kuliah atau seminar, tapi di dapur sederhana Gampong Pulo, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, mahasiswa Universiti Tun Abdul Razak (UniRazak) Malaysia justru menemukan pelajaran berharga tentang kebersamaan, budaya, dan filosofi hidup masyarakat Aceh.

Melalui kegiatan edutrip pada Jumat (23/5/2025), mereka memasak dan makan bersama warga Dayah Darul Falah dalam suasana yang akrab dan penuh kehangatan.

Sebagai bagian dari program orang tua angkat, para mahasiswa UniRazak mengikuti aktivitas budaya yang dirancang untuk mempererat hubungan emosional dan kultural antara masyarakat Aceh dan tamu dari luar negeri.

Mereka tak hanya menjadi pengamat, tapi langsung terlibat dalam kehidupan sehari-hari warga.

“Ini bukan sekadar kegiatan memasak. Ini tentang nilai gotong royong, kebersamaan, dan toleransi yang menjadi bagian dari identitas masyarakat Aceh,” ujar Tgk. Mustafa M Isa, Pimpinan Dayah Darul Falah yang menjadi tuan rumah kegiatan.

Para mahasiswa dengan antusias belajar memasak menu khas Aceh seperti kuah pliek u, eungkot masak asam keu-eung, dan aneka kue tradisional seperti timphan, apam, dan dugoek.

Mereka juga diajak mengenali bumbu-bumbu lokal, teknik memasak tradisional, dan sejarah di balik tiap hidangan.

“Setiap makanan di sini punya cerita. Dari situ kami belajar bahwa budaya bisa disampaikan lewat rasa, dan rasa bisa menyatukan perbedaan,” kata Mohammad Mukmin, mahasiswa UniRazak yang mengikuti kegiatan.

Tak hanya belajar kuliner, mahasiswa juga diajak berdiskusi tentang nilai-nilai kehidupan masyarakat Aceh, dari sikap saling membantu, semangat gotong royong, hingga makna religiusitas dalam kehidupan sehari-hari.

Ketua Pemuda Gampong Pulo, Khalil, yang turut mendampingi mahasiswa, mengatakan bahwa keterlibatan generasi muda lintas negara seperti ini penting untuk membangun saling pengertian.

“Mereka bukan hanya belajar dari kami, kami pun belajar dari mereka. Ini adalah pertukaran nilai yang sangat kaya,” ujarnya.

Kegiatan edutrip ini difasilitasi oleh Center for Information of Samudra Pasai Heritage (CISAH).

Koordinator CISAH, Mawardi, menyebutkan bahwa program ini akan berlangsung selama 14 hari.

“Hari ini baru hari ke-5, tapi dampaknya sudah terasa sangat positif. Kami harap ini menjadi cikal bakal kerja sama budaya dan pendidikan yang lebih luas di masa depan,” kata Mawardi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved