Berita Lhokseumawe
Utamakan Keselamatan, Nahkoda dan Crew Kapal Wajib Bisa Gunakan Radio
“Radio komunikasi melaut sangat penting bagi nelayan untuk berkomunikasi, baik dengan pemerintah, antar sesama nelayan, dan instansi terkait," urainya
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Saifullah
Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Di era digital yang berkembang pesat, Long Range Certificate (LRC) bukan lagi sekedar teknologi masa depan.
Radio kini telah menjadi alat komunikasi sehari-hari bagi nahkoda dan crew kapal nelayan.
Hal itu disampaikan Kepala Balai Monitor (Balmon) Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas II Banda Aceh, Luthfi saat membuka acara Bimbingan Teknis (Bimtek) di Gedung Sekaya Maritim Dinas Kelautan dan Perikanan PPI Pusong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Kamis (22/5/2025).
Luthfi mengatakan, pentingnya pengetahuan menggunakan spektrum frekuensi radio dan perangkat komunikasi radio yang benar dan tertib agar tidak terjadi gangguan, bahkan dapat membahayakan keselamatan orang lain.
“Nahkoda dan crew kapal, selain wajib memiliki sertifikasi operator radio LRC dan izin stasiun radio kapal dari pemerintah, juga dibutuhkan keahlian penggunaan radio, terutama frekuensi penerbangan,” ujar Luthfi.
“Apabila tertib sehingga tidak saling terganggu, dan dapat mencegah terjadinya kecelakaan yang dapat membahayakan keselamatan jiwa nelayan lain,” tegasnya.
Balmon SFR kelas II Banda Aceh adalah Unit Pelaksana Teknis Ditjen Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi.
Unit ini bekerja sama dengan instansi terkait melakukan pengawasan sekaligus menertibkan pelanggaran penggunaan spektrum frekuensi radio maritim secara nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pusong, Kota Lhokseumawe, Asmadi menyebutkan, Bimtek Radio Kapal bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, khususnya nelayan di bidang perikanan.
“Radio komunikasi melaut sangat penting bagi nelayan untuk berkomunikasi, baik dengan pemerintah, antar sesama nelayan, dan instansi terkait dalam hal keamanan dan kelancaran selama beraktivitas di laut,” ujarnya.
Sementara itu, Panglima Laot Lhok pusong, Kaharuddin mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi nelayan untuk berkomunikasi yang benar dan perizinan.
“Bagaimana sebenarnya perangkat telekomunikasi di kapal, baik untuk berkomunikasi dengan sesama nelayan, dan pangkalan maupun saat keadaan marabahaya,” terangnya.
Muhammad Fadil salah seorang anak buah kapal nelayan KM Jeddah mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat.
Dia mengaku, mendapatkan pengetahuan dalam berkomunikasi yang benar saat melaut dan menggunakan spektrum frekuensi radio sesuai izin.
“Setelah kami ikut bimtek ini, kami sudah mengetahui ternyata menggunakan frekuensi itu tidak boleh sembarangan dan mana saja frekuensi frekuensi yang boleh digunakan,” ujar Fadli.(*)
Bimtek
Bimtek Radio Kapal
Balai Monitor (Balmon) Spektrum Frekuensi Radio (S
Pusong
Lhokseumawe
Serambi Indonesia
Serambinews.com
Ini 11 Nama yang Menjadi Kadis Hasil Lelang Jabatan di Lhokseumawe |
![]() |
---|
FK Unimal Gelar Research Workshop Internasional Bersama University Malaysia |
![]() |
---|
Ini Rincian Formasi yang Diajukan Pemko Lhokseumawe untuk PPPK Paruh Waktu ke Kemenpan RB |
![]() |
---|
Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abubakar Raih BAZNAS Award 2025, Ini Sebabnya |
![]() |
---|
Baru 4 Gampong di Lhokseumawe Tuntas Cairkan Dana Desa Tahap II Tahun 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.