Feature

Kisah Tiga Generasi Jamaah Haji Asal Sabang Menuju Tanah Suci

ZUBAIDAH mungkin menjadi jamaah haji yang paling bahagia dan beruntung. Perempuan pensiunan guru dari ujung barat Indonesia, Sabang

Editor: mufti
HUMAS KEMENAG ACEH
TIGA GENERASI - Tiga generasi asal Sabang yang terdiri dari nenek, ibu, dan cucu sesaat sebelum berangkat ke Tanah Suci Mekkah, Sabtu (24/5/2025). Mereka tergabung dalam kloter 7. 

ZUBAIDAH mungkin menjadi jamaah haji yang paling bahagia dan beruntung. Perempuan pensiunan guru dari ujung barat Indonesia, Sabang, ini mendapat kesempatan yang jarang dimiliki oleh jamaah lainnya.

Tahun ini ia mendapatkan panggilan ke Baitullah. Bedanya dengan yang lain, ia berangkat dengan dua belahan jiwanya, yaitu sang ibu dan anaknya.

Mereka adalah jamaah 'tiga generasi', yang merupakan nenek, ibu, dan cucu. Zubaidah, ibunya Ruhani Usman Umar (83), dan anaknya, Rosmida Muhammad Nursairin (35). Mereka tergabung dalam kloter 7 dan sudah berangkat tadi malam menuju tanah suci.

Saat berada di Asrama Haji Embarkasi Aceh kemarin, ketiganya tampak duduk sederet kursi. Tak banyak bergerak, mereka dengan seksama mendengar pengarahan petugas.

Zubaidah, yang berkulit sawo matang, tampak memiliki tubuh yang terlihat kurus. Namun kondisinya sangat bugar dan prima. Ia tak melepas kacamata lensa hitam serta masker biru muda yang dikenakannya.

Tangan Zubaidah mengengam erat dua wanita di sisi kiri dan kanannya. Jamaah yang berasal dari tiga generasi tampak sangat gugup menyambut perjalanan spiritual mereka, yang hanya dalam hitungan jam.

Dalam hati kecilnya, Zubaidah juga menyimpan haru dengan keberangkatnnya. Ia menceritakan, sebenarnya dirinya mendaftar haji bersama dengan suaminya pada 2012 silam. Namun tahun lalu, belum sempat mereka bersujud di Baitullah berdua, sang suami dipanggil sang khalik.

Beberapa kali, Zubaidah terlihat menitihkan air mata haru. "Saya terharu," ujarnya saat ditanya petugas.

"Kehendak Allah Swt, suami saya meninggal tahun lalu (2024-red). Jadi anak saya (Rosmida-red) menggantikan almarhum suami. Jadi setelah suami meninggal, saya tanya sama anak, siapa yang mau menggantikan, akhirnya Ros yang menggantikan. Saya juga sudah minta izin sama suaminya Ros, dan diizinkan," kata Zubaidah yang ditemui di aula Jeddah, Sabtu (24/5/2025).

Sedangkan sang ibu (Ruhani Usman-red), kata Zubaidah, yang daftar haji beberapa tahun setelahnya mendapat porsi langsia dan bisa berangkat pada tahun bersama dengan dirinya dan sang cucu.

"Karena adanya kebijakan penggabungan mahram, membuat kami bisa berangkat pada tahun yang sama, Kloter yang sama dan penginapan yang sama," ujar Zubaidah terakhir mengajar di SDN 19 Sabang.

"Doakan kami sehat-sehat selama perjalanan dan di tanah suci bisa melaksanakan rukun dengan sempurna dan pulang ke Aceh menjadi hajjah yang mabrur," kata Zubaidah.

Jika tidak ada halangan, maka saat tulisan ini dibaca, Zubaidah, ibu, dan anaknya sudah memasuki kota Mekkah. Semoga menjadi haji yang mabrur.(mun)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved