Berita Aceh Tamiang
Ribuan Haktare DAS Aceh Tamiang Kritis, Dikhawatirkan Terjadi Banjir
BPDAS juga menyebut hamparan DAS yang berpotensi kritis mencapai 58.423 hektare, sedangkan lahan tidak kritis
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nur Nihayati
BPDAS juga menyebut hamparan DAS yang berpotensi kritis mencapai 58.423 hektare, sedangkan lahan tidak kritis
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Ancaman banjir di Aceh Tamiang sangat terbuka dampak meluasnya lahan kritis di daerah aliran sungai (DAS).
Pemerintah diharapkan melakukan langkah nyata untuk menekan ancaman bencana lebih besar.
Berdasarkan data Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Krueng Aceh, di tahun 2025 kerusakan DAS di Aceh Tamiang sudah mencapai 110.830 hektare.
Kerusakan ini terbagi dalam tiga kategori, masing-masing sangat kritis 4.892 hektare, kritis 7.118 hektare dan agak kritis 98.820 hektare.
BPDAS juga menyebut hamparan DAS yang berpotensi kritis mencapai 58.423 hektare, sedangkan lahan tidak kritis hanya tersedia 42.623 hektare.
Secara umum data ini mendesak pemerintah bertinda cepat melakukan pencegahan meluasnya keruksakan DAS.
“Kalau bicara DAS, tentunya yang terbayang ancaman banjir.
Karena memang dampak banjir-banji terdahulu, DAS kita banyak yang abrasi,” kata Kadis Lingkungan Hidup Aceh Tamiang, Syurya Luthfi, Minggu (25/5/2025).
Syurya menyadari kerusakan ini tidak bisa didiamkan karena sangat mengancam keselamatan masyarakat, khususnya yang tinggal di dekat sungai.
Sejak tahun lalu, pihaknya sudah melakukan pemetaan DAS sebagai langkah awal pembenahan.
“Sejalan dengan pemetaan, kami juga membuka ruang diskusi untuk mencari solusi paling cepat,” kata Syurya.
Rumusan diskusi yang akan diaplikasikan berupa menanam bambu di sepanjang DAS kritis. Kajian teori menyebut bambu salah satu tanaman paling ampuh mencegah erosi dan memiliki nilai ekonomis.
Syurya mengatakan sebagai langkah awal, pihaknya akan menanam bambu di aliran sungai sepanjang 75 kilometer.
Program ini terlebih dahulu disampaikan DLH kepada Bupati Aceh Tamiang Armia Pahmi karena rencananya penanaman bambu disertai jenis tanaman produktif lain.
“Tidak hanya bambu, nanti dilapis dengan tanaman perkebunan yang bisa memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat, ucapnya. (mad)
Harga Ayam Potong di Kualasimpang Capai Rp 35 Ribu per Kilogram |
![]() |
---|
Harga Cabai Merah Melonjak Lagi, Segini Pasaran di Pasar Pagi Kualasimpang |
![]() |
---|
Lubang Bertaburan di Jalan Lintas Nasional, Warga Sungailiput Aceh Tamiang Swadaya Timbun |
![]() |
---|
Pengangkatan PPPK Beri Berkah, Omzet Penjahit di Aceh Tamiang Terdongkrak |
![]() |
---|
Pengangkatan PPPK Paruh Waktu, Penjahit di Kualasimpang 'Banjir' Order |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.