Breaking News

Teknologi

Kecanggihan Veo 3 AI Google: Bisa Bikin Film Pendek, Dialog Natural, hingga Efek Sinematik

Kemampuan Veo 3 dalam menciptakan klip video yang sangat menyerupai hasil karya manusia membuat banyak orang di internet kebingungan  sulit membedakan

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Nur Nihayati
Google DeepMind
GOOGLE VEO 3 - Tangkapan layar pada Kamis (29/5/2025) memperlihatkan Google memamerkan Veo 3, AI pembuat video hanya dengan tulisan. Berikut merupakan kecanggihan Veo 3 

 

SERAMBINEWS.COM-Dunia digital kembali dikejutkan oleh kemunculan Veo 3, teknologi terbaru dari Google DeepMind yang mampu menghasilkan video berbasis kecerdasan buatan (AI) dengan tingkat realisme luar biasa.

Kemampuan Veo 3 dalam menciptakan klip video yang sangat menyerupai hasil karya manusia membuat banyak orang di internet kebingungan  sulit membedakan mana video yang dibuat secara manual, dan mana yang sepenuhnya diciptakan oleh AI.

Fenomena ini menimbulkan reaksi beragam.

Di satu sisi, banyak yang terpesona dengan kecanggihan teknologi ini.

Namun di sisi lain, muncul pula kekhawatiran akan potensi penyalahgunaannya, terutama dalam konteks misinformasi dan manipulasi visual.

Veo 3 bukan hanya sekadar menghasilkan animasi atau video sederhana. Teknologi AI terbaru dari Google DeepMind ini mampu menciptakan film pendek lengkap  dengan aktor digital, dialog yang terdengar natural, sinkronisasi bibir yang hampir sempurna, serta efek suara sinematik yang mengesankan.

Tak hanya itu, alur cerita yang dihasilkan juga terasa mulus dan terstruktur, layaknya hasil tulisan naskah profesional.

Baca juga:  12 Negara Dilarang Masuk AS oleh Trump, Termasuk Indonesia? Dalihnya: Ancaman Keamanan

Hasil akhirnya benar-benar mencengangkan: video yang tampak seperti diproduksi oleh tim film sungguhan, padahal semuanya dibuat oleh mesin cerdas.

Sebelumnya, publik sudah dibuat heboh oleh Sora, generator video AI dari OpenAI yang dirilis secara luas pada Desember lalu. 

Tapi Veo 3 tampaknya selangkah lebih maju.

Berbeda dengan Sora, Veo 3 mampu menyertakan:

  • Dialog antar karakter
  • Soundtrack dramatis
  • Efek suara realistis
  • Penggambaran karakter yang hidup, lengkap dengan lima jari
  • Fisik dan gerakan yang mengikuti hukum alam (fisika dunia nyata)

Baca juga: Harga Emas Mulai Turun Lagi, Efek Domino dari Drama Trump vs Xi  Jinping?

Tak hanya itu, Veo 3 juga sangat patuh terhadap perintah pengguna.

 Ia bisa menerjemahkan deskripsi rumit menjadi video yang sesuai keinginan, mulai dari suasana, pencahayaan, hingga emosi karakter.

Salah satu contoh viral datang dari Hashem Al-Ghaili, seorang pembuat film sekaligus ahli biologi molekuler.

 Ia membagikan serangkaian film pendek berisi aktor AI yang secara sarkastik mencela para kreator manusia dan perintah yang mereka berikan kepada mesin AI.

 Video ini tidak hanya menghibur, tapi juga menimbulkan diskusi soal siapa yang benar-benar “mengontrol” AI seperti Veo.

Kemunculan Veo 3 membuka peluang besar di dunia kreatif, terutama dalam pemasaran, produksi video komersial, hingga hiburan.

Baca juga: Gegara Trump dan Rusia, Harga Emas Melonjak, Investor Berlomba Cari Safe Haven

 Tapi di sisi lain, teknologi ini juga menimbulkan kekhawatiran serius.

Bayangkan jika siapa pun bisa membuat film pendek hanya dengan mengetik beberapa baris perintah.

Bagaimana nasib para aktor, penulis naskah, hingga editor video?

Tak sedikit profesional film dan pencinta seni yang mulai merasa tersisih.

Beberapa bahkan menyebut karya-karya AI sebagai “sampah”, meskipun kualitas teknisnya tinggi.

Namun seperti yang dikatakan oleh jurnalis teknologi Ina Fried, "sampah AI" atau bukan, semua kembali pada sudut pandang orang yang menontonnya.

Baca juga: Tung Tung Tung Sahur Meledak di TikTok! Meme Lokal Jadi Viral di Dunia Brainrot Global

Yang masih jadi misteri adalah bagaimana sebenarnya Google melatih Veo 3.

Apakah mereka menggunakan data video dari sumber terbuka? Atau diam-diam mengakses video dari YouTube dan platform lain? Belum ada kejelasan resmi dari Google mengenai hal ini.

Beberapa kasus menunjukkan bahwa AI seperti Veo atau Sora bisa secara tidak sengaja menjiplak elemen dari video yang populer.

 Contohnya, Marques Brownlee, YouTuber ternama, pernah meminta Sora membuat video tentang seorang reviewer teknologi.

Hasilnya? Sora menampilkan tanaman hias yang hampir persis sama seperti yang biasa ditaruh Brownlee di meja syutingnya padahal Brownlee tidak pernah menyebutkan tanaman itu.

Begitu juga Veo 3, yang dikabarkan beberapa kali menyisipkan lelucon ayah (dad jokes) yang sama ketika diminta membuat video stand-up comedy menunjukkan bahwa AI ini mungkin menyimpan template atau referensi tertentu dalam memori latihannya.

Veo 3 kini tersedia untuk pelanggan Google AI Ultra, dengan harga $249 per bulan di Amerika Serikat.

Baca juga:  Ini Dia Asal Mula Tung Tung Tung Sahur, Ballerina Cappucina dan Mahluk Anomali Lainnya yang Viral 

(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved