Banda Aceh

Kemdiktisaintek Apresiasi Kolaborasi USK dan UNIMA untuk Pengembangan Nilam

Dirinya menilai, sudah sepatutnya sesama perguruan tinggi untuk saling transfer knowledge demi mendorong pembangunan di Indonesia...

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Eddy Fitriadi
Foto Humas USK
HASIL NILAM - Rektor USK, Prof Marwan mendampingi  Inspektur Jenderal Kemdiktisaintek Dr Chatarina Muliana dan Dirjen Dikti Saintek Prof Khairul Munadi, serta rombongan Universitas Negeri Manado melihat hasil minyak nilam di Gampong Teladan, Aceh Besar, Rabu (4/6/2025). 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) sangat mengapresiasi kolaborasi antara Universitas Syiah Kuala (USK) dengan Universitas Negeri Manado (UNIMA) untuk mengembangkan komoditi nilam. 

Hal ini disampaikan  Inspektur Jenderal Kemdiktisaintek, Dr Chatarina Muliana SH, SE, MH saat menyaksikan penandatanganan MoU antara USK dengan UNIMA di Balai Senat USK, Darussalam, Rabu (4/6/2025). MoU tersebut diteken oleh Rektor USK, Prof Dr Ir Marwan dan Rektor Unima, Dr Joseph Philip Kambey, serta turut disaksikan Dirjen Dikti Saintek, Prof Dr Khairul Munadi ST M.Eng.

Chatarina mengatakan, kolaborasi seperti ini sangatlah penting karena tidak hanya mampu mendorong komoditas unggulan Indonesia. Tapi turut mampu menciptakan ekosistem riset dan inovasi yang baik di Indonesia.

Dirinya menilai, sudah sepatutnya sesama perguruan tinggi untuk saling transfer knowledge demi mendorong pembangunan di Indonesia. “Kita memang harus bergerak bersama dan memberikan dampak yang baik kepada masyarakat .Jadi kita tidak berkompetisi tapi kita berkolaborasi sebagai bagian dari pemerintah,” ucapnya.

Rektor USK turut menyampaikan terima kasih atas dukungan Kemdiktisaintek terhadap kolaborasi USK dengan UNIMA ini. USK sangat terbuka untuk menjalin kemitraan dengan siapapun. Rektor mengungkapkan,  selama ini USK melalui Atsiri Research Center (ARC) telah berupaya untuk meningkatkan produktivitas nilam Aceh, serta mendorong kesejahteraan petani nilam.

“Sekitar 10 tahun lebih USK berkecimpung dengan nilam ini. Kalau sekarang terlihat mudah, karena kita sudah melewati masa-masa sulit itu. Jadi insyaAllah, USK siap berkolaborasi dan sharing pengalaman untuk nilam itu,” ucap Rektor.

Selanjutnya, Rektor UNIMA mengatakan tujuan utama kunjungannya ke USK ini adalah untuk belajar budidaya nilam. Dirinya mengungkapkan, di Sulawesi Utara hampir semua petani mulai menanam nilam. Namun yang menjadi perhatian di sana, harga nilam masih kurang stabil yaitu berkisar Rp. 600.000  - 700.000. Jauh melampaui Aceh yang sudah di atas Rp. 1 juta.
  
Dirjen Dikti menilai kolaborasi seperti ini sangatlah baik, serta sangat mendukung program Dikti Saintek yang selama ini sudah diluncurkan. Khairul Munadi juga berharap kolaborasi ini benar-benar bisa memberi dampak yang nyata bagi masyarakat dan bangsa.

Pada kegiatan ini USK juga mempresentasikan kinerja ARC dalam mengembangkan nilam Aceh. Selanjutnya, USK mengajak rombongan Kemdiktisaintek dan UNIMA untuk mengunjungi kelompok petani nilam USK yang berada di Gampong Teladan, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved