Berita Aceh Timur

1.198 Warga Aceh Timur Alami Gangguan Jiwa, 12 Orang Masih Dipasung & 9 Pasien Sembuh

“Dalam sebulan terakhir, sembilan pasien sudah dipulangkan dari RSJ Banda Aceh karena kondisi mereka sudah membaik,” ujar Zulfikry, Jumat (13/6/2025).

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Saifullah
Net
PASUNG - Ilustrasi warga dipasung. Sebanyak 1.198 warga di Kabupaten Aceh Timur tercatat sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), di mana 12 orang di antaranya masih dipasung karena dianggap meresahkan lingkungan. 

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI – Sebanyak 1.198 warga di Kabupaten Aceh Timur tercatat sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Dari jumlah tersebut, 12 orang di antaranya masih dipasung karena dianggap meresahkan lingkungan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Aceh Timur, Zulfikry menjelaskan, bahwa sebagian besar penderita ODGJ telah dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh untuk menjalani perawatan intensif. 

Menurutnya, pasien yang dinyatakan pulih kemudian dikembalikan ke keluarga masing-masing.

“Dalam sebulan terakhir, sembilan pasien sudah dipulangkan dari RSJ Banda Aceh karena kondisi mereka sudah membaik,” ujar Zulfikry, Jumat (13/6/2025).

Ia menambahkan, Dinas Kesehatan bersama petugas puskesmas di wilayah masing-masing turut memantau kondisi pasien secara berkala. 

Pemantauan ini mencakup kondisi fisik maupun mental pasien. 

Keluarga juga diminta untuk mengikuti semua anjuran medis yang diberikan rumah sakit atau puskesmas.

Zulfikry mengungkapkan, pemasungan terhadap ODGJ masih dilakukan karena berbagai alasan, mulai dari tindakan kekerasan hingga ancaman terhadap keselamatan warga sekitar.

“Beberapa kasus pemasungan dilakukan karena ODGJ pernah menyebabkan kematian orang lain atau merusak fasilitas umum,” beber dia. 

“Selain itu, masih ada keluarga yang enggan membawa anggota keluarganya yang sakit jiwa untuk berobat,” jelasnya.

Menurut Zulfikry, belasan ODGJ yang dipasung tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di Aceh Timur dan sebagian besar masih dirawat oleh keluarga di rumah. 

Bahkan, beberapa di antaranya sudah pernah dirujuk ke RSJ namun mengalami kekambuhan.

“Dukungan keluarga sangat penting dalam proses rehabilitasi pasien jiwa,” ungkapnya.

“Mereka harus memastikan pasien rutin minum obat agar kondisinya tidak memburuk kembali,” tutup Zulfikry.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved