Israel Serang Iran

Analis: Serangan Israel ke Iran Rencana Regional yang Luas yang Dibuat dengan Persetujuan AS

Amerika Serikat sudah mengetahui sebelumnya. Amerika Serikat sudah diberi tahu sebelumnya tentang serangan ini – dan sangat, sangat mungkin, serangan

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/mehrnews
Israel melancarkan serangan dahsyat terhadap Iran, Jumat malam yang menandai dimulainya perang kedua negara itu di tengah negosiasi nuklir Iran-AS yang dikabarkan mengalami jalan buntu. Kantor berita Iran Tasnim dan surat kabar Tehran Times mengatakan Hossein Salami, panglima tertinggi Korps Garda Revolusi Islam, dilaporkan tewas dalam serangan Israel tersebut. 

SERAMBINEWS.COM - Ali Akbar Dareini, seorang peneliti di Pusat Studi Strategis, mengatakan kepada Al Jazeera dari Teheran bahwa serangan terbaru Israel adalah deklarasi perang terhadap Iran, yang kemungkinan dilakukan dengan persetujuan Gedung Putih.

“Ini adalah deklarasi perang, dan akan ada konsekuensi yang mengerikan … Tidak mungkin Iran tidak menanggapi tindakan agresi ini,” kata Dareini.

“Lihat saja apa yang terjadi dalam beberapa jam terakhir. AS mengevakuasi staf kedutaannya dari Irak dan tempat lain di Timur Tengah … Presiden Trump berbicara tentang kemungkinan serangan Israel terhadap Iran beberapa jam sebelum serangan ini. Apa yang dapat kita simpulkan darinya?”

“Amerika Serikat sudah mengetahui sebelumnya. Amerika Serikat sudah diberi tahu sebelumnya tentang serangan ini – dan sangat, sangat mungkin, serangan itu dilakukan dengan koordinasi bersama Amerika Serikat. Kita tidak boleh melihat serangan ini sebagai insiden atau tindakan sepihak tunggal, tetapi bagian dari rencana regional yang luas yang membawa Timur Tengah ke eskalasi lain dengan konsekuensi yang tidak dapat diprediksi,” imbuhnya.

Media Iran: Jenderal Tertinggi Iran, Bagheri, Tewas Dibunuh Israel

Awalnya, media berita resmi membantah bahwa Mohammad Bagheri, kepala staf angkatan bersenjata Iran, dibunuh oleh Israel, tetapi sekarang beberapa media telah mengonfirmasi bahwa ia telah dibunuh.

Garda Revolusi menyatakan siap merespons meski pimpinannya terbunuh

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpinnya Hossein Salami yang dibunuh oleh Israel, dengan mengatakan bahwa dia berada di “garis depan” dalam membela negara.

"Meskipun terjadi kejahatan brutal ini, bangsa Iran yang mulia dan revolusioner... yakin bahwa Korps Garda Revolusi Islam yang memiliki wewenang dan kecerdasan, bersama dengan angkatan bersenjata dan pejuang bangsa Islam lainnya, siap untuk menanggapi dengan tegas pelanggaran musuh Zionis," kata IRGC dalam sebuah pernyataan.

Kepala Garda Revolusi dan 2 Ilmuan Nuklir Tewas 

Israel melancarkan serangan dahsyat terhadap Iran, Jumat malam yang menandai dimulainya perang kedua negara itu di tengah negosiasi nuklir Iran-AS yang dikabarkan mengalami jalan buntu. Kantor berita Iran Tasnim dan surat kabar Tehran Times mengatakan Hossein Salami, panglima tertinggi Korps Garda Revolusi Islam, dilaporkan tewas dalam serangan Israel tersebut. 

Smentara itu dua ilmuwan nuklir Iran juga dilaporkan tewas sebagaimana dilansir Kantor berita Iran Tasnim yaitu Mohammad Mehdi Tehranchi dan Fereydoun Abbasi.

Tehranchi adalah seorang ilmuwan nuklir dan kepala Universitas Islam Azad, sementara Abbasi adalah mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran.

Seorang pejabat militer Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada surat kabar The Times of Israel bahwa pihaknya telah melakukan lima gelombang serangan terhadap target di seluruh Iran.

Ratusan serangan telah dilakukan secara total, dengan sedikitnya delapan lokasi yang ditargetkan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved