Berita Banda Aceh

Anggota Komisi IV DPRA Munawar Ar, Empat Pulau Layak Jadi Kawasan Destinasi Wisata dan Resort Mewah

Saya melihat bentuk dan letak empat pulau ini layak digarap menjadi pulau wisata dan resor mewah.

|
Editor: mufti
SERAMBINEWS.COM/IST
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Munawar (Ngoh Wan). 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota Komisi IV DPRA bidang Pembangunan dan Tata Ruang, Munawar Ar atau Ngoh Wan mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo Subianto yang memutuskan empat pulau menjadi milik Aceh. Ngoh Wan menegaskan, masalah empat pulau yang secara historis milik Aceh, yakni Pulau Panjang, Pulau Mangkir Besar, Pulau Mangkir Kecil, dan Pulau Lipan.

Ngoh Wan mengingatkan Pemerintah Aceh agar perjuangan melelahkan bersama masyarakat dan mahasiswa agar tidak sia-sia setelah berhasil mengembalikan empat pulau tersebut. Justru ini menjadi awal mula bagi Pemerintah Aceh bagaimana menyulap empat pulau itu menjadi aset berharga untuk memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

"Empat pulau tersebut harus digarap dengan serius sehingga bukan hanya menjadi milik Aceh, tapi bisa menguntungkan Aceh secara terus menerus. Saya melihat bentuk dan letak empat pulau ini layak digarap menjadi pulau wisata dan resor mewah. Untuk membangun pulau ini bisa menggaet investor sesegera mungkin," harap Ngoh Wan yang juga Ketua Fraksi PKB DPRA.

Pemerintah Aceh, kata Ngoh Wan, harus sengera membentuk tim khusus menggarap empat pulau sekaligus dapat berkoneksi dengan Pulau Banyak Aceh Singkil. Jadi ini bisa sekali jalan untuk mewujudkan kawasan itu menjadi destinasi wisata. Karena itu satu-satunya cara untuk membangun kawasan itu yang memang punya potensi besar untuk menjadi lokasi wisata.

"Tim yang dibentuk harus benar-benar ahli bidang pariwisata sehingga jelas hasil akhirnya. Jangan sampai tim yang dibentuk menempatkan orang-orang yang justru tidak paham pariwisata. Ini sama saja sia-sia dan bakal tidak akan jalan seperti yang kita harapkan semuanya. Jadi tim yang dibentuk harus serius dan dukungan Pemerintah Aceh juga harus serius, sehingga dapat menyakinkan investor untuk menanamkan modalnya dalam membangun empat pulau tersebut menjadi kawasan wisata," harap Ngoh Wan.

Pemerintah Aceh, kata Ngoh Wan, harus menyakinkan investor dengan memberi kemudahan dan menyiapkan infrastruktur dasar. Nantinya antara Pemerintah Aceh dan investor saling melengkapi, misalnya apa yang dibutuhkan investor dan apa yang diinginkan Pemerintah Aceh harus sinkron. Semua harus fokus untuk memajukan investasi, bukan justru menyulitkan investor dengan berbagai beban. 

"Investor butuh kepastian dan kemudahan dalam berinvestasi. Karena mereka akan menggelontorkan banyak uang untuk berinvestasi, tentu tidak ingin rugi dan sia-sia. Jika kepercayaan ini terwujud, maka makin memudahkan untuk mengajak investor membangun kawasan wisata di Pulau Banyak," ujar Sekretaris DPW PKB Aceh.

Ngoh Wan mengatakan, membangun pulau wisata adalah proyek yang sangat kompleks dan mahal, Karena melibatkan banyak aspek mulai dari perencanaan, perizinan, pengembangan infrastruktur, hingga pemasaran. Ada langkah-langkah yang perlu dipertibambangkan, mulai dari studi kelayakan dan perencanaan awal, perizinan dan regulasi, pengembangan infrastruktur dasar, perekrutan dan pelatihan sumber daya manusia (SDM), pemasaran dan promosi.

"Jika mampu menyakinkan investor, saya yakin keempat pulau tersebut dapat menjadi kawasan wisata yang strategis yang menguntungkan. Sekaligus menegaskan bahwa keempat pulau tersebut milik Aceh. Tapi jika Pemerintah Aceh abai, maka sia-sialah perjuangan mengembalikan keempat pulau tersebut menjadi milik Aceh," ujar Ngoh Wan.(adi)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved