VIDEO - Trump Mulai Bidik Petinggi Iran Ali Khamenei, Mau DIgulingkan?

SERAMBINEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali membuat pernyataan mengejutkan di tengah memanasnya konflik antara Iran dan Israel yang kini telah memasuki hari kelima. Dalam unggahan terbarunya di platform media sosial Truth Social, Trump mengklaim bahwa ia mengetahui secara persis lokasi persembunyian Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

“Kami tahu persis di mana yang disebut ‘Pemimpin Tertinggi’ itu bersembunyi. Dia adalah target yang sangat mudah, tetapi untuk saat ini dia tetap aman di sana — kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya!), setidaknya untuk saat ini,” tulis Trump pada Selasa waktu setempat, seperti dilaporkan oleh Al Arabiya.

Meskipun demikian, mantan Presiden yang kini kembali menjabat untuk periode kedua itu menegaskan bahwa pemerintahannya tidak memiliki rencana langsung untuk menargetkan Khamenei secara pribadi. Trump menyebut alasan utamanya adalah untuk menghindari eskalasi lebih lanjut yang dapat mengancam keselamatan warga sipil maupun pasukan Amerika yang saat ini berada di kawasan Timur Tengah.

“Namun, kami tidak ingin rudal ditembakkan ke warga sipil atau tentara Amerika. Kesabaran kami sudah menipis. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!” lanjut Trump dalam pernyataan bernada peringatan keras tersebut.

Tak lama berselang, Trump kembali membuat publik bertanya-tanya dengan mengunggah pesan singkat dengan huruf kapital seluruhnya: “MENYERAH TANPA SYARAT!”. Ia tidak memberikan penjelasan detail terkait maksud dan konteks ultimatum tersebut, yang memicu spekulasi luas di kalangan pengamat geopolitik dan media internasional.

Sebelumnya, Presiden Trump diketahui mempersingkat kehadirannya pada pertemuan puncak G7 di Kanada, Senin malam waktu setempat, untuk segera kembali ke Washington. Keputusan itu diambil di tengah eskalasi konflik bersenjata antara Iran dan Israel — dua negara yang memiliki sejarah panjang permusuhan dan ketegangan regional. Setibanya di Gedung Putih, Trump dijadwalkan langsung memimpin rapat darurat dengan para pejabat tinggi keamanan nasional di Ruang Situasi (Situation Room) guna membahas langkah-langkah lanjutan menghadapi perkembangan terbaru.

Meski terus menekankan bahwa Amerika Serikat secara resmi tidak terlibat langsung dalam konflik bersenjata ini, Trump kembali membuka kemungkinan adanya intervensi militer terbatas apabila situasi semakin mengancam kepentingan strategis AS di kawasan. Ia juga menyebut bahwa Iran masih memiliki peluang untuk kembali ke meja perundingan terkait program nuklirnya, yang sejak lama menjadi sumber ketegangan dengan Washington.

“Kita memiliki kendali penuh dan total atas langit di atas Iran,” ujar Trump dalam konferensi pers singkat di halaman Gedung Putih, Selasa sore. Ia memuji efektivitas teknologi persenjataan buatan Amerika Serikat yang kini digunakan oleh Israel dalam menangkis serangan rudal balasan dari Iran, meskipun ia tidak secara gamblang mengakui keterlibatan langsung Pentagon dalam operasi-operasi di lapangan.

Konflik terbaru ini sendiri dipicu oleh serangkaian serangan lintas batas antara Israel dan Iran, yang saling meluncurkan rudal balistik dan serangan udara sejak pekan lalu. Ribuan warga sipil di kedua negara dilaporkan mengungsi ke wilayah yang lebih aman, sementara komunitas internasional mendesak gencatan senjata segera untuk menghindari jatuhnya korban lebih banyak.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Iran terkait klaim Trump mengenai lokasi persembunyian Khamenei, maupun mengenai ultimatum “MENYERAH TANPA SYARAT!” yang ia sampaikan melalui media sosial.(*)