Militer

Fakta Kapal Induk USS Nimitz yang Lintasi Laut Aceh, Berlayar Tanpa Isi Bahan Bakar Selama 20 Tahun

USS nimitz dimotori oleh dua reaktor nuklir dan dapat berlayar dengan kecepatan maksimal mencapai 30 knot. 

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Ansari Hasyim
Capture Video Instagram
KAPAL INDUK - Tangkapan layar video penampakan Kapal induk milik Angkatan Laut Amerika Serikat USS Nimitz saat melintas di Laut Aceh (Selat Malaka). Kapal induk tersebut diduga tengah menuju Teluk Persia. 

SERAMBINEWS.COM - Beberapa hari terkahir, publik di Tanah Air dihebohkan dengan keberadaan Kapal Induk raksasa milik Amerika Serikat, USS Nimitz.

Kapal tersebut sempat terpantau melintasi perairan Indonesia, tepatnya di Laut Aceh (Selat Malaka).

Keberadaan kapal induk USS Nimitz di perairan Aceh diketahui publik usai video yang memperlihatkan kapal tersebut tengah berlayar viral di media sosial.

Video tersebut diduga direkam oleh nelayan lokal.

Dalam video yang beredar, terlihat USS Nimitz berlayar melewati laut Aceh dan Selat Malaka pada Selasa, 17 Juni 2025 dengan kecepatan tinggi, disebut melebihi 30 knot. 

Fenomena ini pun menarik perhatian karena munculnya dugaan bahwa kapal induk milik AS itu bergerak menuju Teluk Persia, pusat konflik Iran dan Israel. 

Pembicaraan mengenai kapal USS Nimitz dalam seketika menjadi ramai dan terus bermunculan di media sosial, baik itu dari pengguna internasional maupun Indonesia.   

Baca juga: Perkuat Pasukan di Timur Tengah, Kapal Induk Amerika Serikat USS Nimitz Lintasi Perairan Aceh

Terlebih, kapal induk tersebut diketahui sempat mematikan sinyal atau sensornya saat melintas di perairan Selat Malaka.

"USS Nimitz akan tiba di lepas pantai Iran dalam waktu 6 hari, yaitu pada Minggu malam. Apakah saat itulah PD III terjadi?" ujar pemilik akun @Ada****msd, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Minggu (22/6/2025).

"USS Nimitz dikirim ke wilayah tersebut agar Israel menenggelamkannya, agar politisi AS menyalahkan Iran, dan kemudian melancarkan perang langsung terhadap Iran. Kamu TIDAK PERNAH mengirim target besar seperti kapal induk ke perairan saat musuhmu memiliki rudal yang dapat dengan mudah menargetkan aset yang mahal," tulis akun @sna****dhs.  

"Ada kapal induk Amerika melintas di laut Aceh, dekat Meurudu, Pidie Jaya. Bukan pemandangan biasa. Ini jadi pengingat bahwa konflik dunia makin dekat ke perairan kita. Ga perlu panik, tapi kita harus waspada," ujar akun @boy****isj. 

Lantas, apa saja yang membuat kapal ini begitu disorot? 

Berikut 6 fakta tentang kapal induk raksasa milik Angkatan Laut Amerika Serikat USS Nimitz yang melintas di Laut Aceh.

1. Terakhir kali terdeteksi pada 17 Juni 

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (20/6/2025), Marine Vessel Traffic mencatat bahwa USS Nimitz terakhir kali memancarkan sinyal pada 17 Juni 2025 pukul 09.03 WIB.

Kapal itu bergerak dengan kecepatan 19 knot pada jalur 313 derajat ketika terakhir kali terpantau dalam radar. 

Namun setelahnya, kapal induk itu berhenti mengirimkan data lokasinya. 

Meskipun titik tujuan akhir kapal tidak tercantum dalam sistem pelacakan publik, pergerakan USS Nimitz mengarah ke Teluk Persia.

Diketahui, lokasi itu merupakan titik panas konflik Iran-Israel. 

Baca juga: Kehebatan Teknologi USS Nimitz, Kapal Induk Raksasa AS yang Lintasi Indonesia Tanpa Terdeteksi

2. Dipindahkan ke Timur Tengah

Menurut seorang pejabat pertahanan AS, terdapat instruksi agar kapal induk itu berpindah ke wilayah Komando Pusat (CENTCOM), yang mencakup wilayah Timur Tengah. 

Perintah itu datang dari Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth. 

Adapun tujuan pemindahan yakni untuk memperkuat pertahanan AS. 

"Pemindahan ini bertujuan untuk memperkuat postur pertahanan AS dan melindungi personel militer Amerika yang berada di kawasan tersebut," kata pejabat dari Pentagon tersebut kepada kantor berita RIA Novosti.

Laporan lain menyebutkan, kapal-kapal dan aset Angkatan Laut AS juga terus beroperasi di Mediternia Timur untuk mendukung misi keamanan nasional. 

3. Tanggapan TNI AL soal USS Nimitz matikan sensor 

Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady menyampaikan, USS Nimitz terakhir kali terpantau di sekitar Utara Belawan.

Pada saat itu, kapal induk milik AS tersebut masih mengakfitkan pelacak otomatis. 

"Uss Nimitz terpantau terakhir mengaktifkan AIS pd posisi TSS tepatnya Utara Belawan 3 hari yg lalu tgl 17 Juni 2025," ungkap Made Wira, dikutip dari Kompas TV, Jumat (20/6/2025). 

Kapal induk milik Amerika Serikat (AS), USS Nimitz (CVN-68), dilaporkan mematikan sinyal atau sistem pelacak otomatis (transponder) saat berlayar di wilayah perairan antara Indonesia dan Malaysia menuju Timu Tengah (Timteng). (US NAVY/NAVY MEDIA CONTENT SERVICE (NMCS)
Kapal induk milik Amerika Serikat (AS), USS Nimitz (CVN-68), dilaporkan mematikan sinyal atau sistem pelacak otomatis (transponder) saat berlayar di wilayah perairan antara Indonesia dan Malaysia menuju Timu Tengah (Timteng). (US NAVY/NAVY MEDIA CONTENT SERVICE (NMCS) (US NAVY/NAVY MEDIA CONTENT SERVICE)

Berdasarkan penuturan Made Wira, perairan Selat Malaka adalah strait used for international navigation.

Artinya, Selat Malaka memiliki status sebagai perairan yang digunakan untuk pelayaran internasional.

Sehingga melintasnya USS Nimitz berlaku hak lintas damai. 

Namun, pihak TNI AL terus memantau pergerakan kapal yang melintasi Selat Malaka

"TNI AL terus melaksanakan pemantauan baik menggunakan sistem surveillance maupun unsur-unsur patroli terhadap seluruh kapal yang melintas di Perairan Selat Malaka," sambungnya. 

Terpisah, Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, Mayor Jenderal Kristomei Sianturi mengatakan, sebagaimana ketentuan dalam Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS) 1982, kapal asing, termasuk kapal perang memiliki hak untuk melintasi perairan negara lain.

Baca juga: VIRAL Video Kapal Induk AS USS Nimitz Diduga Melintas Laut Aceh, TNI Buka Suara

"Boleh melintas tanpa harus meminta izin kepada negara yang dilintasi," kata Kristomei dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/6/2025).

Kendati tak harus meminta izin negara yang dilintasi, Kristomei menjelaskan, kapal tersebut harus tetap mematuhi aturan pelayaran internasional, terutama tidak membahayakan keamanan wilayah yang dilintasi.

Karenanya, kata dia, masyarakat tidak perlu khawatir jika kapal induk milik negeri Abang Sam itu melintasi wilayah perairan Indonesia selagi tak melakukan aktivitas yang mengganggu keamanan. 

4. Namanya diambil dari tokoh komandan Perang Dunia II

USS Nimitz adalah kapal induk milik Angkatan Laut AS sekaligus menjadi kapal utama di kelasnya.

Nimitz sendiri menjadi nama kelas kapal induk di "Negeri Paman Sam" yang bertenaga nuklir.

Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (21/6/2025), USS Nimitz pertaman sekali diresmikan pada 30 Juni 1975 dengan nomor lambung CVN 68.

Pemilihan nama untuk kapal induk ini berdasarkan tokoh komandan armada pasifik AS saat Perang Dunia II, Laksamana Chester W Nimitz. 

Setelah beberapa kali berganti pangkalan, kapal ini menempati Pangkalan Laut Kitsap sejak Januari 2015. 

5. Bisa berlayar tanpa isi bahan bakar selama 20 tahun

Masih dilansir dari Kompas.com, USS nimitz dimotori oleh dua reaktor nuklir dan dapat berlayar dengan kecepatan maksimal mencapai 30 knot. 

Karena menggunakan tenaga nuklir, kapal induk ini dapat beroprasi tanpa mengisi ulang bahan bakar selama 20 tahun lebih. 

Rekor terlama kapal ini berada di perairan adalah 340 hari alias satu tahun penuh, yaitu ketika USS Nimitz menjalankan misi sejak April 2020 hingga Februari 2021. 

Untuk spesifikasi dimensi, kapal induk ini memiliki panjang keseluruhan 332,85 meter dan lebar 76,8 meter, dengan berat antara 101.000 sampai 104.000 ton untuk beban penuh.

Kapal induk ini mampu menampung sekitar 5.000 hingga 5.200 orang. 

Baca juga: Kapal Induk Penyerang USS Nimitz Menuju Timur Tengah saat Perang Israel-Iran Memanas

Dek penerbangan USS Nimitz memiliki luas sekitar 18.211,5 meter persegi yang cukup menampung 90 pesawat baik jet maupun helikopter. 

Disamping itu, dek penerbangan USS Nimitz juga dilengkapi dengan empat lift, empat ketapel bertenaga uap, dan empat kabel penahan.

Kapal induk ini mampu meluncurkan satu pesawat setiap 20 detik.

6. Dilengkapi persenjataan dan sensor 

USS Nimitz, kapal induk kelas Nimitz milik AS juga dilengkapi dengan sistem persenjataan canggih untuk pertahanan udara dan rudal. 

Di antaranya rudal Sea Sparrow (jangkauan 14,5 km), sistem rudal Rolling Airframe Missile (RAM) untuk ancaman jarak dekat, dan senjata otomatis Phalanx 20mm enam laras dengan laju tembakan 3.000 peluru/menit.

Sistem tempurnya menggunakan ACDS blok 0/1 dengan tautan data militer, serta kontrol senjata Sea Sparrow via sistem MFCS mk91. 

Perlindungan otomatis terhadap rudal jelajah ditangani oleh SSDS mk2 mod 0 buatan Raytheon. 

USS Nimitz juga dilengkapi sistem pengintaian digital Lockheed Martin yang menerima data sensor udara secara real-time.

Baca juga: VIRAL Video Kapal Induk AS USS Nimitz Diduga Melintas Laut Aceh, TNI Buka Suara

Kapal induk ini dilengkapi radar udara ITT SPS-48E 3-D dan radar permukaan SPS-67V buatan Northrop Grumman. 

Untuk deteksi kapal selam, digunakan radar AN/SPQ-9B. Ke depan, kapal ini juga akan dibekali radar pengawasan canggih AN/SPY-6(V)3 dari Raytheon.

Kapal induk ini digerakkan dengan tenaga nuklir. USS Nimitz digerakkan oleh dua reaktor General Electric dan empat turbin berdaya total 194 MW. Selain itu, kapal ini dilengkapi empat mesin diesel darurat 8 MW.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved