Breaking News

Berita Aceh Barat Daya

Perang Iran - Israel Berdampak Ke Abdya, Harga Biji Pinang Merosot Akibat Ekonomi Global tak Stabil

Dampak Perang Iran - Israel Terasa Hingga Ke Abdya, Harga Biji Pinang Merosot Akibat Ekonomi Global tak Stabil

Penulis: Masrian Mizani | Editor: Muhammad Hadi
Serambinews.com/Masrian Mizani
BIJI PINANG - Tumpukan biji pinang di gudang milik Abdul Khadir di Gampong Keude Paya, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). 

Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya 

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Harga biji pinang di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kembali merosot sejak kemarin, 23 Juni 2025.

Turunnya harga komoditas ekspor ini lantaran berkecamuknya perang Iran – Israel hingga membuat tidak stabilnya ekonomi global.

Hal itu disampaikan, Abdul Khadir, salah seorang agen pengepul biji pinang di Blangpidie, Kabupaten Abdya, kepada wartawan, Selasa (24/5/2025).

“Harga biji pinang kembali turun sejak kemarin. Sekarang harganya Rp 12 ribu per kilogram, kalau kualitasnya bagus bisa dibeli seharga Rp 15 ribu, dari sebelumnya mencapai Rp 17 ribu per kilogram,” kata Abdul Khadir.

Ia menyebutkan, penyebab utama turunnya harga biji pinang ini karena tidak stabilnya ekonomi global ditengah konflik Iran dan Israel. 

“Konflik ini turut mempengaruhi jalur perdagangan internasional, sehingga menghambat proses pengiriman barang,” ujarnya.

Baca juga: Israel Perintahkan Serangan ke Teheran, Tuding Iran Langgar Gencatan Senjata yang Diumumkan Trump

Khadir mengatakan, biji pinang yang ia beli dari petani lokal Abdya, Aceh Selatan, Nagan Raya, Simeulue, Gayo Lues, dan Aceh Barat.

“Kita belum mengetahui kapan harga biji pinang ini kembali naik, apalagi kondisi global sedang tidak baik,” katanya.

Selain biji pinang, sebut Khadir, harga pala basah juga mengalami penurunan, dari Rp 20 - Rp 35 ribu per kilogram, kini  turun menjadi Rp 15 –Rp 18 ribu per kilogram. 

Baca juga: Oknum Polisi Tembak Warga di Pidie, Keluarga Mengadu Ke Haji Uma Hingga Surati Kapolda Aceh dan LPSK

"Sekarang harganya cuma Rp 15 – Rp 18 ribu per kilogram. Turunnya harga pala ini sudah berlangsung selama sebulan terakhir," ucap Khadir. 

Sementara harga kakao, sebut Khadir, mengalami kenaikan, dari sebelumnya Rp 75 ribu per kilogram menjadi Rp 80 ribu.

Khadir berharap harga komoditas seperti pinang dan pala bisa kembali stabil seperti semula, agar mereka tidak mengalami kerugian akibat turunnya harga tersebut. (*)

Baca juga: BSU 2025 Rp 600.000 Gagal Cair? Ternyata Ini Bisa Menjadi Penyebabnya! Begini Cara Memastikannya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved