1 Muharam, Bupati Launching Magrib Mengaji, Shalat Berjamaah Bagi ASN dan Baitul Mal Gampong

Peluncuran program strategis ini berlangsung di Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh, yang tonggak penting dalam penguatan Syariat Islam di wilayah Aceh Barat, bersama ribuan warga.

Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Bupati Aceh Barat Tarmizi SP menggunakan momen berharga pada hari penyambutan tahun baru Islam 1 Muharram 1447/H, Jumat (27/6/2025) dengan meluncurkan tiga program prioritas yakni magrib mengaji, shalat berjamaah untuk ASN, dan pemberdayaan Baitul Mal Gampong.

Peluncuran program strategis ini berlangsung di Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh, yang tonggak penting dalam penguatan Syariat Islam di wilayah Aceh Barat, bersama ribuan warga.

Bupati Tarmizi menjelaskan, bahwa tiga program yang diluncurkan tersebut masing-masing pelaksanaan magrib mengaji harus dilaksanakan di seluruh masjid dan meunasah dalam kabupaten Aceh Barat.

Berikut kewajiban Shalat Fardhu berjamaah bagi ASN dan aparatur gampong pada waktu Zuhur dan Ashar di lingkungan kerja masing-masing.

Kemudian terlaksananya pemberdayaan Baitul mawar kampung sebagai pusat penguatan ekonomi dan keislaman berbasis masyarakat.

Pada peluncuran kegiatan tersebut ikut dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Said Fadheil SH, unsur forkopimda, para ulama, tokoh Masyarakat, ASN serta ribuan masyarakat yang memadati Masjid Agung Baitul Makmur yang kemudian dilanjutkan Shalat Jumat bersama.

Baca juga: Puncak HANI di Banda Aceh, Momentum Tingkatkan Kesadaran Bahaya Narkoba di Masyarakat

Dalam kegiatan itu Bupati juga menyampaikan ucapan selamat tahun Baru kepada seluruh masyarakat dan mengajak untuk menjadikan 1 Muharam sebagai momentum Hijrah menuju perubahan positif baik secara pribadi maupun kolektif.

Dikatakannya bahwa kehadiran semua  kalangan di Masjid Agung bukan sekadar memperingati tahun baru tetapi mencatat sejarah bahwa 1 Muharram tahun ini jatuh pada hari Jumat.

Di mana hari penuh keberkahan tersebut menjadi momen persatuan antara umara dan ulama untuk mewujudkan penerapan Syariat Islam secara kaffah di Aceh Barat.

Dikatakannya bahwa instruksi tersebut telah diterbitkan sejak 17 April 2005 yang diharapkan menjadi landasan kuat dalam membangun masyarakat Aceh Barat yang religius tertib dan produktif tak hanya itu juga dilakukan sosialisasi instruksi gubernur serta penyampaian hasil Muzakkar ulama Aceh Barat yang menjadi referensi strategis bagi penguatan kebijakan berbasis syariat Islam di tingkat kabupaten hingga gempong.

Dalam kesempatan itu Tarmizi juga menegaskan bahwa sinergi antara ulama, pemerintah dan masyarakat adalah kunci dalam menegakkan Syariat Islam, sehinga dirinya menekankan pentingnya keseragaman dalam pelaksanaan ibadah di seluruh wilayah di Aceh Barat.

Sementara ulama menetapkan fatwa dan pemerintah wajib melaksanakan serta masyarakat harus mengikuti, sehingga tidak boleh ada lagi masjid yang sepi saat waktu Shalat, semua harus hidup dengan shalat berjamaah majelis taklim dan magrib mengaji secara khusus.

Baca juga: Tergiur Rp 20 Juta, Penjaga Kosan Nekat Simpan 19 Kg Sabu & 58 Ribu Ekstasi, Kini Meringkuk di Bui

Ia menginstruksikan seluruh ASN untuk melaksanakan salat berjamaah di kantor atau mushola terdekat pada waktu Dzuhur dan Ashar sebagai bentuk keteladanan sebagian dari penguatan implementasi hingga di tingkat desa.