Sabang

Rasa Aman dan Kepercayaan Jadi Daya Tarik Unik Wisata Sabang

Di tengah maraknya keresahan sosial dan kasus kriminal di berbagai destinasi wisata, Sabang justru menawarkan sesuatu yang langka...

Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
KEINDAHAN KOTA SABANG - Suasana damai di Pelabuhan Balohan. Motor diparkir tanpa kekhawatiran, mencerminkan rasa aman dan saling percaya yang hidup di tengah masyarakat. 

Laporan Aulia Prasetya | Sabang

SERAMBINEWS.COM, SABANG – Jika keindahan alam dan laut menjadi alasan utama wisatawan datang ke Sabang, maka rasa aman dan budaya saling percaya yang mengakar di tengah masyarakat menjadi alasan kuat mengapa banyak orang ingin kembali.

Di tengah maraknya keresahan sosial dan kasus kriminal di berbagai destinasi wisata, Sabang justru menawarkan sesuatu yang langka yaitu ketenangan hati dan kepercayaan sosial. Di kota yang berada di ujung barat Indonesia ini, motor yang diparkir tanpa dikunci stang di pinggir jalan bukan hal yang mengejutkan, dan pungutan liar hampir tidak ditemukan.

Bagi para pelancong, kondisi ini bukan hanya mengejutkan, tetapi juga mengesankan.

“Saya sempat heran melihat motor - motor diparkir begitu saja tanpa pengaman tambahan. Tapi rupanya, itu sudah menjadi hal lumrah di sini,” ujar Adelia, wisatawan asal Medan.

Ia juga menceritakan pengalaman unik saat menyewa mobil di Sabang hanya melalui aplikasi pesan singkat. Tanpa tatap muka, pemilik kendaraan menyerahkan kunci yang diselip di suatu tempat dan mempercayakan penuh kendaraannya kepada penyewa.

“Semuanya hanya lewat WhatsApp. Saya dikirim petunjuk lokasi dan kunci mobil sudah disiapkan. Sampai saya kembali ke Banda Aceh pun, saya tidak pernah bertemu langsung dengan pemiliknya. Mereka percaya, dan saya pun merasa wajib menjaga kepercayaan itu,” ungkapnya kagum.

Adelia mengaku sudah banyak mengunjungi tempat wisata lain, namun baru Sabang yang memberi kesan mendalam. Menurutnya, Sabang tidak hanya indah secara fisik, tetapi juga bersih secara sosial.

“Tidak ada calo, tidak ada pungli, tarif wisata jelas, masyarakat ramah. Ini kota yang adem, aman, dan nyaman. Bahkan rasanya seperti rumah kedua,” katanya.

Tempat - tempat populer seperti Pantai Iboih, Tugu Kilometer Nol, Benteng Anoi Itam, hingga Pulau Rubiah dikelola secara profesional dengan tarif resmi dan transparan. Masyarakat pun aktif terlibat menjaga lingkungan dan kenyamanan wisatawan.

Cerita tentang kejujuran dan rasa aman di Sabang pun bukan sekadar testimoni wisatawan. Beberapa kejadian dalam setahun terakhir turut memperkuat citra kota ini sebagai destinasi wisata yang penuh kepercayaan.

Pada Juni 2025, seorang anak perempuan bernama Asmaul Husna, akrab disapa Dekna, viral di media sosial setelah mengembalikan gelang emas milik wisatawan asal Malaysia yang tak sengaja terjatuh. Aksinya yang direkam warga setempat menggugah banyak hati dan menuai pujian.

Sebelumnya, pada akhir Desember 2024, seorang wisatawan dikabarkan meninggalkan tas berisi uang sekitar Rp 50 juta di tepi pantai. Tas itu ditemukan dalam keadaan utuh dan aman.

Lalu, pada April 2025, uang milik seorang pengendara becak tercecer di jalan. Warga yang melihat kejadian itu secara spontan membantu mengutip dan mengembalikan uang tersebut ke pemiliknya tanpa ada satu pun yang mengambil keuntungan pribadi.

Kisah - kisah tersebut menjadi bukti nyata bahwa Sabang tidak hanya indah dari segi alam, tetapi juga dari karakter warganya.

“Saya rasa, Sabang bukan hanya tempat yang layak dikunjungi, tapi juga layak untuk dicintai,” tutup Adelia.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved