1,7 Juta Ton Sisa Beras 2024 Menumpuk di Gudang Perum Bulog, Sudah Berkutu dan Tak Layak Konsumsi?
Untuk 2024, sisa stok mencapai 1,7 juta ton, lalu ada tambahan beras baru yang diserap sejak awal 2025 sebanyak 2,6 juta ton.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencatat sisa beras 2024 di gudang Perum Bulog saat ini mencapai 1,7 juta ton.
Dari angka itu sebagian merupakan sisa beras impor tahun lalu.
Amran mengaku setiap tahunnya ada sisa beras yang ditampung di gudang Bulog.
Untuk 2024, sisa stok mencapai 1,7 juta ton, lalu ada tambahan beras baru yang diserap sejak awal 2025 sebanyak 2,6 juta ton.
Dengan demikian, total pasokan saat ini menyentuh 4,3 juta ton.
“Izin Ibu Ketua, setiap tahun itu ada sisa stok, ini 57 tahun seperti ini, sisa stok kemarin adalah 1,7 juta ton (2024), tambahannya adalah 2,6 juta ton (2025),” ujar Amran saat rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (2/7/2025).
“Kalau 5 tahun terakhir itu maksimal 1,2 juta ton selama 5 tahun, tambahan 1 juta. Alhamdulillah ini baru 6 bulan tapi tambahannya 2,6 juta ton,” paparnya.
Dengan persentase volume beras tersebut, Amran memastikan pasokan beras di dalam negeri aman dan mencukupi sepanjang tahun ini.
Adapun, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan akan menyalurkan 360.000 ton untuk bantuan sosial (bansos) beras dan 1,5 juta ton untuk operasi pasar alias stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
“Untuk ini masih relatif aman karena pengadaannya pada umumnya di 2024, ada sebagian kemarin dikeluarkan yang 2023, pada umumnya sebagian besar di 2024 dan kami ikut monitor terus,” beber Amran.
“Ini rencana kita, Ibu Ketua, kita akan keluarkan 360.000 ton, itu bansos, ini kita prioritaskan yang lebih awal masuk. Yang kedua kita akan keluarkan 1,2 juta ton, berarti ini habis, hampir habis karena 1,5 juta ton SPHP,” lanjutnya.
Baca juga: GAWAT, Selama Subulan Terakhir Harga Beras di Aceh Timur Naik Melambung Tinggi
Merespon pernyataan Mentan, Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, mengatakan sisa beras impor yang di gudang Bulog sudah berkutu dan tak segar.
Pasalnya pangan dasar ini diimpor sejak 10 bulan lalu dan sebagiannya belum disalurkan ke pasar.
“Saya rasa tidak aman (dikonsumsi) ya Pak Menteri, karena kalau beras itu sudah terlalu lama disimpan di gudang, itu kami lihat sendiri sudah ada kutunya,” ujar Titiek.
“Walaupun kutu bukan kutu hitam, kutu putih, tapi tetap saja itu bukan beras yang fresh, kalah terlalu lama disimpan.
Kalau import masuknya bulan 10, berarti sudah 10 bulan ada di gudang, dari 10 bulan, mungkin hampir setahun,” paparnya.
Sekalipun Bulog sudah mengambil tindakan penyemprotan, Titiek memastikan ada sebagian hama gudang, termasuk kutu beras, yang tidak dapat dibasmi oleh obat semprot.
“Walaupun setiap kali kami tanya, selalu bilang sudah ada obatan penyemprotan. Itu kan disemprot di luarnya saja itu tumpukan yang sampai setinggi platform itu, yang tengah-tengah kan tidak dapat kesemprot," bebernya.
Ia pun meminta Mentan Amran mengambil langkah cepat agar beras sisa impor dapat digunakan kembali.
Walaupun ia menilai beras tersebut tak layak dialokasikan untuk bantuan pangan.
“Saya rasa harus segera diambil tindakan untuk diapakan beras ini. Apakah kalau kita kasih bantuan juga dengan beras yang kurang bagus kualitasnya, yang sudah ada kutu dan sebagainya, itu kan tidak baik,” ungkapnya.
“Saya rasa apalagi dengan sekarang hasil panen yang bagus. Ini yang lama-lama ini segeralah dikeluarkan, dibagikan. Itu saja concern kami. Jadi tolong diperhatikan mengenai beras-beras yang lama,” kata Titiek.
Baca juga: PMI Pijay Jaring Bakal Calon Ketua Baru, Ini Jadwal Pendaftaran
Baca juga: Toiletnya Sering Ditumpangi, Pria di Magelang Kaget Temukan Mayat Bayi di Balik Mesin Cucinya
Baca juga: Catat Rekor Ke-9, Si Raja Tarkam Derre FC Juara Turnamen Lantak Laju Beyond Cup 2025
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Warga Jangka Bireuen 'Serbu' Beras Murah di Kantor Polisi |
![]() |
---|
VIDEO - Sidak Pasar, Bupati Aceh Tamiang Minta Cadangan Beras Ditambah |
![]() |
---|
Kapolresta Ancam Pidana Penimbun Beras di Banda Aceh |
![]() |
---|
Pedagang Diimbau Jual Beras Sesuai HET, Polda Aceh Akan Tindak Jika Melanggar |
![]() |
---|
Sejumlah Polsek di Bireuen Jual Beras Murah, Warga Bawa KTP Serbu Lokasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.