Berita Viral
Profil Dika, Penari Cilik Pacu Jalur Riau yang Viral dengan Gaya 'Aura Farming', Ini Asal Tariannya
bocah yang kini dikenal dunia sebagai ikon “Aura Farming” ini bernama lengkap Rayyan Arkan Dikha, berusia 11 tahun yang sehari-hari disapa Dikha.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM - Seorang bocah penari asal Riau belakangan ini berhasil mencuri perhatian dunia karena aksinya saat menari di ujung perahu panjang dalam ajang olahraga Pacu Jalur.
Gerakan tariannya yang khas memunculkan tren baru di media sosial yang kini dikenal dengan nama "Aura Farming".
Tren tersebut telah menular hingga ke kalangan selebritas dan atlet internasional.
Klub sepak bola raksasa asal Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) mengunggah video para pemainnya yang menirukan gerakan sang bocah dalam selebrasi mereka.
Tren tersebut mulai meraih perhatian dunia setelah klub sepak bola raksasa asal Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), mengunggah video selebrasi para pemainnya yang menirukan gerakan khas Dikha di akun instagram resmi mereka.
“Auranya sampai ke Paris,” tulis keterangan dalam video tersebut, Rabu, 2 Juli 2025.
Tak hanya PSG, AC Milan ikut meramaikan tren dengan membagikan video maskot mereka menari dalam gaya "Aura Farming", lengkap dengan caption jenaka: "Aura Farming 1899 persen accuracy."
Nama si bocah makin mendunia ketika rapper Inggris KSI hingga bintang NFL Travis Kelce, yang dikenal sebagai kekasih penyanyi Taylor Swift, juga ikut menirukan gerakan itu.
Baca juga: Diikuti Paris Saint Germain dan AC Milan, "Aura Farming " Tarian Anak Pacu Jalur Riau Viral Mendunia
Kelce bahkan menyertakan tarian tersebut dalam selebrasi touchdown-nya di lapangan.
Di media sosial, khususnya TikTok, ribuan pengguna dari berbagai negara mulai membuat video parodi dan reaksi terhadap gerakan sang bocah.
Dari pelajar hingga influencer, semua ikut larut dalam demam “Aura Farming”, yang tak lain terinspirasi dari seorang anak Indonesia yang menari di ujung sampan dalam ajang lomba olahraga tradisional tersebut.
Lantas siapakah bocah yang saat viral dan tariannya ditiru dan menjadi tren di dunia?
Sosok bocah yang dijuluki 'Aura Farming'
Dilansi dari Kompas.com, Minggu (6/7/2025), bocah yang kini dikenal dunia sebagai ikon “Aura Farming” ini bernama lengkap Rayyan Arkan Dikha, berusia 11 tahun yang sehari-hari disapa Dika.
Ia tinggal di Desa Pintu Gobang Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
Dika merupakan anak kedua dari pasangan Rani Ridawati (36) dan Jupriono (40).
Menurut sang ibu, Rani Ridawati, Dika dalam kesehariannya dikenal sebagai sosok yang tak banyak bicara dan berkepribadian santai.
"Dia anaknya santai. Tak banyak bicara. Pulang sekolah dia main sama-sama teman-temannya. Kadang mandi ke sungai," sebut Rani.
Baca juga: Sosok Bayu Arif, Pria Cepak yang Viral Coba Intimidasi Saksi Kasus Polisi Tembak Siswa SMK Semarang
Bocah yang saat ini sedang duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD) tersebut merupakan seorang Togak Luan, yaitu penari yang berdiri di haluan perahu dalam tradisi Pacu Jalur.
Posisi ini bukan sembarangan.
Togak Luan adalah simbol tim unggulan, hanya tim yang memimpin perlombaan yang berani menampilkan penari berdiri di ujung perahu yang melaju cepat.
Saat tampil, Dika mengenakan setelan teluk belanga hitam, tanjak khas Melayu, dan kacamata hitam.
Ia menari sambil menjaga keseimbangan di atas perahu, dengan gerakan tangan yang sepenuhnya spontan.
Gerakan tangannya seperti menepuk-nepuk udara dan diselingi dengan gerakan tangan menggulung.
Selain itu, kedua tangan bergantian mengayun ke depan dan belakang. Seirama dengan puluhan pria yang mendayung jalur.
Tarian spontan yang jadi simbol budaya
Menariknya, gerakan menari itu sama sekali tidak diajarkan atau dilatih.
“Itu spontan saja, tidak ada latihan,” ujar Dika ketika ditemui di rumahnya, Jumat (4/7/2025), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Hal itu juga diiyakan oleh Rani. Bahkan menurut sang ibu, jika diminta mengulang di rumah, Dika justru canggung.
Namun di atas perahu, ia tampil percaya diri dan mengalir alami.
"Itu gerakan dia buat sendiri. Kalau di rumah saya suruh ulang nari, dia malah kaku. Saya bilang coba ganti gerakannya, dia enggak mau. Malu-malu gitu dia. Tapi kalau pas Pacu Jalur, dia leluasa menari, tidak ada grogi ditonton banyak orang. Biasa aja dia," kata Rani.
Dika berasal dari keluarga sederhana.
Baca juga: SOSOK Abdul Rahman Saleh, Jaksa Agung Era SBY Meninggal di Usia 76 Tahun, Eks Wartawan dan Dubes
Ibunya bekerja sebagai honorer di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuansing, sementara ayahnya adalah kuli bangunan sekaligus mantan atlet Pacu Jalur.
Tradisi mendayung dan tarian di atas jalur memang telah menjadi bagian dari keluarga mereka.
Sang kakak juga pernah menjadi Togak Luan sebelum Dika meminta untuk menggantikannya dua tahun lalu.
"Dulu kan abangnya yang ikut jadi anak Pacu Jalur di bagian belakang, tukang onjai namanya. Jadi Dika minta abangnya berhenti, gantian lagi katanya. Dika ambil posisi di depan," ujar Rani.
Kini, Rayyan meneruskan tradisi itu dengan penuh semangat meski ibunya kerap merasa khawatir setiap ia tampil.
“Ya, khawatirnya itu dia jatuh. Di situ ada tim penyelamat juga. Makanya setiap tanding saya ingatkan selalu jaga keseimbangan,” tutur Rani.
Viral hingga dunia, tawaran mengalir
Dikha mengaku tidak pernah menyangka aksinya di atas jalur akan viral hingga ke luar negeri.
“Saya tidak menyangka bisa se viral itu. Tahunya setelah melihat media sosial banyak orang luar yang menirukan tarian itu,” ujar Dika.
Begitupun hal yang dirasakan sang ibu, ia tak menyangka tarian anaknya jadi parodi banyak warga dari luar negeri.
"Saya tak menyangka bisa viral. Sampai sekarang masih mikir kok bisa seviral itu. Karena kan banyak anak-anak yang lain jadi Togak Luan," ujar Rani.
Sejak videonya viral, keluarga Dika menerima banyak perhatian dari dalam dan luar negeri.
Rani mengaku mendapat banyak panggilan, termasuk dari Inggris dan Dubai, bahkan ada yang mengajaknya tampil live.
Baca juga: Sosok Reynanda Primta Ginting, Calon Jaksa yang Tewas di Sungai saat Kejar Kades diduga Korupsi
"Banyak tawaran-tawaran. Ada yang nawarin tampil di TV, ngajak kerja sama gitu. Kemarin dari Dubai ada juga menelepon kayak ngajak kerja sama gitu, kurang ngerti juga sih, karena bahasa Inggris," kata Rani, seraya tertawa.
Diakui Rani, hal tersebut membuat dirinya senang dan bangga.
Ia berharap ketenaran anaknya bisa membawa dampak positif bagi pelestarian budaya Pacu Jalur.
“Bangga sekali. Semoga Pacu Jalur Kuansing semakin dikenal lebih luas,” tambah Rani.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI
Kronologi Bripda MA Lempar Helm ke Pengendara Motor hingga Koma, Keluarga dan Polisi Beda Versi |
![]() |
---|
Viral Dosen Lempar Skripsi ke Lantai, Mahasiswa Emosi Tendang Meja: Dimana Ibu Satu Minggu? |
![]() |
---|
Viral! Penangkapan Demonstran DPR oleh Polisi di Restoran Mie, Pengunjung 'Pasang Badan' |
![]() |
---|
Detik-detik Imam di Sulteng Ditikam Jamaah saat Salat Subuh, Pelaku Ternyata Dalam Kondisi Ini |
![]() |
---|
3 Cerita Viral Bawa Jenazah Pakai Sepmor, di Gorontalo Pria Bawa Jasad Kakaknya Lewati Hutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.