Berita Aceh Barat

Hashim S Djojohadikusumo Resmikan Pabrik Karet Remah di Aceh Barat, Pertama di Aceh

Dalam agenda tersebut hadir sejumlah tokoh penting, mulai dari Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Wali Nanggroe Teungku Malik Mahmud, Pangdam IM, Kapolda, K

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Mursal Ismail
SERAMBI/SA'DUL BAHRI
PERESMIAN PABRIK KARET - CEO Arsari Group, Hashim Sujono Djojohadikusumo, bersama Gubernur Aceh, Muzakir Manaf resmikan pabrik karet remah PT Potensi Bumi Sakti, di Desa Glee Siblah, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat, Selasa (8/7/2025). 

Dalam agenda tersebut hadir sejumlah tokoh penting, mulai dari Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Wali Nanggroe Teungku Malik Mahmud, Pangdam IM, Kapolda, Kabinda Aceh, hingga Anggota DPR RI. 

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - CEO Arsari Group, Hashim Sujono Djojohadikusumo, meresmikan pabrik karet remah PT Potensi Bumi Sakti, di Desa Glee Siblah, Kecamatan Woyla, Aceh Barat, Selasa (8/7/2025). 

Ini merupakan pabrik pengolahan karet remah pertama dan satu- satunya di Provinsi Aceh.

Dalam agenda tersebut hadir sejumlah tokoh penting, mulai dari Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Wali Nanggroe Teungku Malik Mahmud, Pangdam IM, Kapolda, Kabinda Aceh, hingga Anggota DPR RI. 

Kemudian Ketua DPR Aceh, Bupati Aceh Barat Tarmizi SP bersama Wakil Bupati Said Fadheil dan Ketua DPRK Aceh Barat.

Selain itu juga hadir kepala daerah dari wilayah sekitar seperti Bupati Nagan Raya, Teuku Raja Keumangan. Hadir pula para pengusaha nasional yang menandai tingginya perhatian terhadap potensi industri karet Aceh.

Usai meresmikan, Hashim bersama rombongan mengelilingi pabrik dengan menggunakan mobil Listrik, dengan melihat langsung kondisi pabrik yang sudah bisa mulai beroperasi.

Baca juga: VIDEO - Antisipasi Curanmor, Kapolresta Banda Aceh Bagikan dan Pasang Kunci Ganda untuk Motor Warga

CEO Arsari Group, Hashim Sujono Djojohadikusumo dalam kesempatan itu mengungkapkan, bahwa pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 25 hektare ini merupakan jawaban nyata atas tantangan yang selama ini dihadapi oleh petani karet Aceh.

Selama bertahun-tahun, petani harus menjual hasil panennya ke luar provinsi seperti Medan, menanggung biaya transportasi tinggi dan menghadapi ketidakpastian harga.

Kini, berkat kapasitas produksi mencapai 100 ton karet kering per hari (setara 30.000 ton per tahun), pabrik ini mampu menyerap produksi ribuan petani dari seluruh wilayah Aceh, menciptakan rantai pasok yang lebih efisien dan harga jual yang lebih menguntungkan.

"Selama ini, petani kita harus menanggung biaya angkut dan fluktuasi atau tidak menentunya harga.

Maka dengan adanya pabrik ini, harga jadi lebih kompetitif dan distribusi lebih efisien," ujar Hashim S. Djojohadikusumo.

Dengan diresmikannya pabrik ini, Aceh menegaskan peran strategisnya sebagai sentra karet nasional, sekaligus menunjukkan komitmennya dalam membangun ekonomi berbasis potensi lokal yang berkelanjutan.

Baca juga: VIDEO - Antisipasi Curanmor, Kapolresta Banda Aceh Bagikan dan Pasang Kunci Ganda untuk Motor Warga

PT Potensi Bumi Sakti bukan hanya menjadi pionir industri karet di Aceh, tapi juga simbol kebangkitan ekonomi daerah dari akar rumput.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved