Waspada Angin Kencang Disertai Hujan dan Petir Masih Berpotensi Terjadi di Sejumlah Wilayah Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan angin kencang disertai hujan dan petir masih akan terjadi di sejumlah wilayah Aceh. 

Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Amat Komi mengatakan, potensi angin kencang terjadi hampir merata di seluruh wilayah Aceh. Kecepatan berkisar antara 5-20 Km/jam dan dapat meningkat saat siang ke sore hari yang mencapai 10-30 Km/jam.

Hal serupa juga disampaikan BMKG Malikussaleh, Aceh Utara. Angin kencang disertai hujan ringan dan petir diprakirakan masih akan menerjang Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara pada sore hingga malam hari. 

Seperti diketahui, musibah angin kencang yang terjadi Kamis (10/7/2025), menerjang lima kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dan mengakibatkan sedikitnya 166 rumah mengalami kerusakan, dimana puluhan di antaranya mengalami rusak berat.

Bupati Aceh Utara H Ismail A Jalil SE MM atau Ayah Wa, turun langsung ke lokasi terdampak pada Jumat (11/7/2025) untuk menyalurkan bantuan masa panik dan memastikan penanganan berjalan efektif. Warga yang terdampak terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudara, sembari membersihkan puing-puing bangunan yang tersisa. 

“Hari ini kita telah meninjau langsung rumah-rumah warga yang rusak akibat angin kencang. Total ada 166 unit rumah terdampak. Kami juga telah menyalurkan bantuan masa panik sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat yang tertimpa musibah,” ujar Ayah Wa dalam keterangannya di lokasi.

Bantuan yang disalurkan mencakup makanan siap saji, pakaian, kebutuhan pokok, serta santunan tunai untuk keluarga korban. Penyaluran di empat kecamatan lainnya dilakukan melalui kantor camat setempat untuk mempercepat distribusi dan menjangkau warga terdampak secara merata. 

Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Pemerintah daerah terus melakukan pendataan lanjutan guna mempercepat proses bantuan dan perbaikan.

Sementara itu, warga korban angin puting beliung di Gampong Nibong Baroh, Kecamatan Nibong, Aceh Utara, yang sebelumnya sempat tinggal di tenda darurat dan membuka dapur umum, kini mulai kembali ke rumah masing-masing sejak Jumat (11/7/2025) dini hari.

"Sebagian warga mulai kembali ke rumah sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Pagi harinya, mereka sudah mulai membongkar tenda dan membersihkan sisa puing-puing. Lokasi pembersihan turut dibantu personel TNI," kata Keuchik Nibong Baroh, Razali SAB, Sabtu (12/7/2025).

Berdasarkan data aparat gampong, total terdapat 37 rumah rusak di Nibong Baroh, termasuk ruko dan fasilitas umum seperti sekolah TK-PAUD, Meunasah, dan balai desa. Dari jumlah tersebut, 25 unit rumah mengalami kerusakan berat, terutama pada bagian atap. Selain itu, tujuh unit kios warga juga dilaporkan rusak.

Pelayaran Masih Normal

Angin kencang yang terjadi beberapa hari terakhir ternyata belum menganggu pelayaran dari Banda Aceh-Sabang maupun sebaliknya. Kepala UPTD Penyelenggaraan Pelabuhan Penyeberangan Wilayah I Aceh, Husaini, mengatakan, Sabtu kemarin keberangkatan kapal Ferry maupun kapal cepat masih berjalan normal seperti biasanya. 

“Sampai dengan saat ini baik kapal cepat maupun Roro tetap berlayar sesuai dgn jadwal. Bada pembatalan jadwal,” kata Husaini kepada Serambi, Sabtu (12/7/2025). 

Husaini juga menyebut, bahwa kondisi angin dan ketinggian gelombang di perairan Banda Aceh-Sabang saat ini masih dalam kategori normal, serta tidak mengganggu laju kapal. “Ketinggian gelombang masih dalam katagori normal yaitu 1,25 hingga 2 meter. Kecepatan angin 25 knot dengan arah angin dari barat daya-barat,” jelasnya.