Alasan Rismon Sianipar Laporkan Jokowi ke Polda DIY: Sebar Hoaks soal Dosen Pembimbing Skripsi

SERAMBINEWS.COM, YOGYAKARTA – Ahli digital forensik, sekaligus terlapor kasus dugaan pencemaran nama baik Jokowi, Rismon Sianipar, melaporkan Presiden ke-7 Joko Widodo ke Polda DIY atas dugaan menyebarkan berita bohong.

Jokowi dilaporkan karena dianggap menyebarkan berita bohong soal dosen pembimbingnya saat kuliah di Fakultas Kehutanan UGM.

Aduan tersebut dilayangkan pada Selasa (15/7/2025), didampingi pengacaranya, Andhika Dian Prasetyo.

Rismon awalnya melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) sebelum diarahkan ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda DIY.

“Prinsip bahwa di depan hukum ada persamaan. Oleh karena itu hari ini kami melaporkan Joko Widodo terkait dugaan penyebaran berita bohong dan lainnya,” ujar Rismon di Polda DIY.

Baca juga: Babak Baru Kasus Ijazah, Rismon Sianipar Laporkan Jokowi ke Polisi soal Penyebaran Berita Bohong

Soroti Pernyataan Lama Jokowi Saat Reuni UGM

Laporan ini berangkat dari video acara reuni Fakultas Kehutanan UGM tahun 2017.

Dalam video tersebut, Jokowi terlihat berbincang dengan Kasmudjo—yang disebut sebagai dosen pembimbing skripsinya.

“Dalam dialog tersebut ada narasi Pak Jokowi bolak-balik dan Pak Kasmudjo galak. Ada ucapan juga: ‘Terima kasih Pak Kasmudjo atas bimbingan Bapak, akhirnya saya bisa menyelesaikan skripsi saya’,” kata Rismon.

Namun, menurutnya, delapan tahun kemudian pernyataan itu berbalik. Baik Jokowi maupun Kasmudjo membantah bahwa Kasmudjo adalah dosen pembimbing skripsi.

Bantahan ini disampaikan usai isu mencuatnya ijazah palsu Jokowi di UGM.

“Pak Kasmudjo membantah, dan terakhir Pak Jokowi membantah tahun 2025 bahwa Pak Kasmudjo bukan dosen pembimbing skripsinya, tetapi dosen pembimbing akademik,” lanjutnya.

Baca juga: 10 Fakta Jokowi Akan Tunjukkan Ijazah Aslinya, Roy Suryo CS Akan Terkena Dampaknya

Wawancara Langsung dengan Kasmudjo

Rismon mengaku telah mewawancarai Kasmudjo secara langsung di rumahnya dan memperoleh pernyataan yang lebih tegas.

“Saya mendapatkan jawaban yang mencengangkan bahwa Pak Kasmudjo menyatakan di depan saya bahwa beliau bukan dosen pembimbing akademik maupun skripsi,” ujarnya.