Aceh Selatan
Bantah Renovasi SKB Tanpa Koordinasi dengan Disdikbud, Plt Kepala Dinsos: Seolah tak Tahu Apa-apa
“Beberapa kali digelar rapat termasuk saat peninjauan ada kok kehadiran mereka, masak seolah-olah tak tahu apa-apa....
Penulis: Ilhami Syahputra | Editor: Eddy Fitriadi
Sebelumnya, dirinya telah menyampaikan langsung kepada tim survey SR dari Kementerian Sosial RI agar mencarikan tempat penyimpanan semua aset milik Disdikbud Aceh Selatan sebelum SKB di bongkar
Namun, katanya, hingga pembongkaran dilakukan baik pihak Kemensos RI maupun Dinsos Aceh Selatan tidak pernah berkoordinasi lagi dengan pihaknya.
"Jangankan penyampaian secara tertulis, secara lisan saja tidak dilakukan, " ucap Zikri.
Padahal lanjutnya, proses penyelamatan aset itu sudah dibicarakan dengan pihak Kemensos sejak jauh-jauh hari, bahkan sepuluh hari sebelum proses renovasi dilakukan dirinya telah membicarakan hal tersebut
"Mereka (Kemensos) berjanji akan menindak lanjutinya sebelum proses renovasi dilakukan dan hal itu sampai dilakukan proses renovasi pihak Kemensos tidak sama sekali menunaikan janjinya," ucap Plt Kadisdikbud Aceh Selatan yang mengaku tidak suka berkomunikasi melalui handphone itu.
Lebih lanjut, sebelumnya Zikri mengaku telah menyurati Pemda terkait penyelamatan aset Disdikbud, namun tidak ada jawaban dan akhirnya proses renovasi dilakukan tanpa pemindahan aset serta mengikuti prosedur yang seharusnya dilakukan.
"Ya ujung-ujungnya kami dari dinas pendidikan yang disalahkan," ungkapnya.
Zikri juga mengatakan, pembangunan SR adalah domainnya Kemensos RI khususnya terkait sarpras yang seharusnya dilaksanakan dengan baik dan terkoordinasi.
Namun Zikri menilai apa yang telah terjadi tersebut dilakukan tanpa melalui proses yang baik dan terkesan dilaksanakan buru-buru.
"Dilaksanakan terburu-buru tanpa mengikuti mekanisme yang seharusnya," tuding Zikri.
Ia juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap Tim dari Kementerian Sosial dan Pemda karena permasalahan yang timbul saat ini lebih mengarah kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Selatan.
"Ketika ada permasalahan bola panasnya tetap kembali ke Dinas Pendidikan, sebenarnya ranah dari sekolah rakyat tersebut adalah dinsos dan bangunannya PUPR dan hal ini juga sudah kami bicarakan bersama Pemda Aceh Selatan sebelumnya untuk pembentukan tim sebelum dilakukan renovasi, tapi ya apa hendak dikata, " kata Zikri sambil tersenyum kecil.
Saat ditanya apakah aset Disdikbud Aceh Selatan tersebut dilakukan penghapusan atau tidak, Zikri mengaku tidak tau hal tersebut karena tidak pernah dibicarakan dengan pihaknya atas status aset tersebut.
"Kami juga tidak tau soal itu, sebab tidak pernah diberitahukan bagaimana statusnya," pungkasnya.
Sebelumnya, pembangunan Sekolah Rakyat di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Labuhanhaji Tengah, terkesan mengenyampingkan keselamatan aset yang ada di SKB.
Pasalnya, aset tersebut belum dilakukan pemindahan saat di renovasi ruang belajar untuk pembangunan SKB.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.