Breaking News

Bahan Berbahaya

Masih Ditemukan Boraks dan E Coli, BPOM Minta Pemda Pastikan Pasar Bebas Bahan Berbahaya

Temuan meliputi 14 sampel mengandung boraks di Pasar Aceh Selatan dan Subulussalam, serta 32 sampel terkontaminasi...

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Eddy Fitriadi
FOR SERAMBINEWS.COM
ILUSTRASI - Petugas BPOM sedang memeriksa penganan yang dijual masyarakat beberapa waktu lalu. Masih Ditemukan Boraks dan E Coli, BPOM Minta Pemda Pastikan Pasar Bebas Bahan Berbahaya. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh (BPOM Aceh) meminta pemerintah daerah di Aceh agar dapat memastikan pasar bebas dari bahan-bahan berbahaya. Caranya dengan melakukan pengawasan yang ketat. Karena hal itu dapat membahayakan masyarakat sebagai konsumen,

Hal itu disampaikan oleh Ketua Tim Pro PN BPOM Aceh, Endang Yuliawati, saat Sosialisasi Keamanan Pangan dalam rangka Pengawalan Pasar Intervensi Tahun 2024 secara daring pada Selasa, (15/7/2025). Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan untuk melindungi pasar bebas dari bahan berbahaya.

Endang mengatakan, selama 2024, tercatat 725 sampel pangan telah diperiksa di pasar-pasar intervensi tahun. Hasilnya, sebanyak 679 sampel memenuhi syarat, sementara 46 sampel dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS). Temuan meliputi 14 sampel mengandung boraks di Pasar Aceh Selatan dan Subulussalam, serta 32 sampel terkontaminasi E. Coli di wilayah Aceh Selatan, Subulussalam, dan Singkil.

Oleh karena itu, kata Endang, BPOM berharap agar program pasar aman dapat terus berlanjut dan direplikasi oleh pemerintah daerah.“Sosialisasi keamanan pangan ini merupakan rangkaian dari monitoring dan evaluasi terhadap pasar intervensi tahun 2024. Besar harapan kami, program ini tidak hanya berakhir di tahun 2025, namun juga terus berlanjut bahkan dapat direplikasi oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM kepada pasar-pasar lainnya di kabupaten/kota Bapak/Ibu,” ujar Endang.

Ketua Tim Publikasi dan KIE BPOM Aceh, Desi Ariyanti Ningsih mengatakan, untuk tahapan replikasi selanjutnya, Dinas dapat mengacu pada skema kegiatan yang telah dilakukan BPOM dan memadukannya dengan program yang telah berjalan di daerah masing-masing.

“Sinergi dengan Loka POM Aceh Selatan sangat penting agar ke depan tidak ditemukan lagi bahan berbahaya di pasar,” tegas Desi Ariyanti Ningsih, juga selaku narasumber kegiatan.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved