Berita Olahraga
Miris! Bonus tak Kunjung Cair, Peraih Emas PON Banting Setir Jadi Tukang Servis hingga Kernet Truk
Tanpa malu, Bambang banting setir menjadi tukang servis dongkrak hidrolik musiman.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Saifullah
Laporan Sara Masroni | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Miris benar nasib atlet berprestasi yang sudah mengharumkan nama Aceh di PON 2024 lalu.
Tak kunjung cairnya bonus yang dijanjikan, memaksa mereka harus memeras otak dan tenaga untuk mendulang rupiah guna memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Pekerjaan kasar pun rela mereka lakoni, dengan satu tujuan agar dapur rumah mereka tetap mengepul.
Lifter Bambang Wijaya misalnya, atlet angkat besi yang sukses menyumbang medali emas pertama cabang olahraga (cabor) angkat besi untuk Aceh melalui nomor 81 kilogram (kg) putra pada PON XXI Aceh-Sumut tahun 2024 lalu, harus berjuang memenuhi kebutuhan keluarganya.
Tanpa malu, Bambang banting setir menjadi tukang servis dongkrak hidrolik musiman.
Bahkan, kadang atlet angkat besi ini rela menjadi kernet truk, sejak pukul 4.00 WIB subuh hingga 23.00 WIB malam.
Meski sudah menyumbang emas untuk Aceh, dia belum juga mendapatkan hak yang dijanjikan pemerintah berupa bonus yang kian hari kian menciut.
Ya, bonus yang awalnya dijanjikan Rp 500 juta per keping medali emas, kini diturunkan hingga Rp 300 juta saja.
Ironisnya, meski nominalnya menyusut tajam, bonus yang sangat dinantikan para atlet berprestasi ini belum kunjung cair.
“Saya sebagai atlet PON Aceh sangat-sangat berharap bonus yang sudah hampir setahun menunggu kepastian cairnya, cepat terealisasikan,” ungkap Bambang saat dihubungi Serambinews.com, Selasa (15/7/2025).
Dikatakan Bambang, bonus tersebut sangat penting bagi para atlet karena untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Terlebih bagi yang sudah berkeluarga sepertinya dirinya, uang apresiasi dari pemerintah dapat dimanfaatkan untuk membeli rumah, sebagaimananya seperti yang dicita-citakannya selama ini.
Atlet penyumbang emas untuk Aceh itu menyampaikan, awalnya pemerintah menjanjikan di awal tahun bonus akan cair.
“Kemudian diundur ke April, kemudian berlanjut hingga pertengahan tahun, dan kembali ditunda menunggu APBA Perubahan,” ucapnya lirih.
“Sekarang nggak ada kerjaan, lagi kosong. Berharap sekali (bonus cair) soalnya keinginan beli rumah, banggakan orang tua dan hal lainnya,” ungkap Bambang.
Bila pencairan bonus ini diundur lagi ke depan, dia mengaku akan sangat kecewa dan mengurungkan niat untuk membela Aceh dalam kompetisi berikutnya.
“Sudah terlalu kecewa sih, tapi kalau misalnya mereka kasih pembinaan yang lebih baik lagi, saya pikir dua kali,” tambahnya.
Secara terpisah, Pelatih Tim Anggar Aceh saat PON Aceh-Sumut, Husaini menyampaikan, pihaknya masih percaya pada pemerintah dan menunggu instruksi selanjutnya terkait pencairan bonus kepada atlet yang sudah berprestasi dan mengharumkan nama daerah.
“Kita sampaikan pada mereka atlet agar tetap bersabar. Kami percaya apa yang disampaikan pemerintah,” beber dia.
“Agustus ini setelah realisasi anggaran perubahan, insya Allah akan dibayarkan,” pungkasnya.
Bonus atlet masuk APBA-P
Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh, Teuku Banta Nuzullah mengungkapkan, bahwa Pemerintah Aceh sudah mengusulkan anggaran sebesar Rp 69,6 miliar, untuk pencairan bonus atlet yang meraih medali pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Menurut Banta Nuzullah, usulan anggaran untuk bonus para atlet tersebut sedang dibahas untuk dimasukkan dalam draf APBA Perubahan 2025, dan dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).
“Saat ini, sudah kami naikkan usulan bonus atlet ini. Insya Allah, dalam APBA Perubahan ini sudah ada,” ucapnya.
“Kalau cepat disetujui di DPRA, nanti langsung cair. Jangan sampai melewati tahun ini pokoknya,” tukas Banta saat ditemui Serambinews.com, di ruang kerjanya, Selasa (15/7/2025).
Ia menjelaskan, bonus yang diberikan kepada atlet nantinya sesuai dengan capain medali yang diraih pada PON XXI Aceh Sumut 2024.
Untuk peraih medali emas perorangan akan menerima Rp 300 juta, peraih medali emas beregu besar Rp 1 miliar, dan peraih medali emas beregu kecil sebesar Rp 350 juta.
Tak hanya itu, kata Banta, bonus juga diberikan kepada para atlet peraih medali perak, peraih medali perunggu, dan juga pelatih dengan nominal yang berbeda.
“Intinya tiap atlet beda-beda, karena ada yang perorangan, beregu, beregu besar, beregu kecil, jadi beda-beda,” urai dia.
“Terus juga sesuai medali yang diperoleh, ada emas, ada perak, perunggu,” ujarnya.
Banta mengungkapkan, pencairan bonus yang sebelumnya direncanakan pada April 2025, terpaksa bergeser dari jadwal karena harus mengikuti kalender anggaran yang ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Selama ini bukan tertunda. Kemarin di bulan April itu, kita ada bayangan bahwa bisa APBA Perubahan,” terang dia.
“Tetapi kalender perubahan yang atur Kemendagri, jadi harus mengikuti kalender anggaran yang ditetapkan oleh Mendagri,” ujarnya.
Banta juga membantah terkait adanya isu bahwa Pemerintah Aceh bakal mengangkat atlet sebagai Aparatur Negeri Sipil (ASN).
Menurutnya, isu tersebut hanya informasi liar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Tidak ada dijanjikan soal bakal diangkat jadi ASN. Mungkin itu isu-isu yang mungkin berkembang di luar,” bantah Sekretaris Dispora Aceh ini.
“ASN atau PPPK itukan ada regulasi sendiri dia. Jadi itu beda bab dia,” tegasnya.
Untuk itu, Banta meminta para atlet Aceh, terutama yang berhasil meraih medali pada even PON XXI tahun 2024, untuk bersabar karena pihaknya juga terus berusaha agar bonus yang dijanjikan dapat segera cair.
“Kami harap para atlet mohon bersabar dan yakin, karena kita alhamdulillah kali ini punya gubernur, punya wagub, punya sekda yang memang sangat perhatian kepada atlet,” ungkapnya.
Banta menambahkan, selain mengusulkan bonus untuk atlet peraih medali PON XXI, dalam APBA-P tersebut, pihaknya juga turut mengusulkan Rp 3,32 miliar, anggaran untuk atlet Aceh peraih medali pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII/2024.
“Semoga nanti ketika cair dana ini, bisa menjadi investasi untuk mereka, dimanfaatkan sebaik-baiknya, dan tidak berhenti latihan untuk persiapan even-even ke depan,” pungkasnya.(*)
Atlet
Lifter
atlet peraih medali emas
peraih medali emas jadi kernet
medali emas
bonus atlet
bonus atlet PON 2024
Banda Aceh
Serambi Indonesia
Serambinews.com
KONI Aceh Digugat ke BAKI |
![]() |
---|
Pon Yahya Resmi Mendaftar Sebagai Balon Ketua Umum KONI Aceh, Timses Ambil Formulir di TPP |
![]() |
---|
Ketua Umum Futsal Aceh Dr M Zulfri Terima Penghargaan Haornas 2025 |
![]() |
---|
Pembangunan Stadion Utama PORA 2026 Dimulai, Mualem Akan Letakkan Batu Pertama Rabu Besok |
![]() |
---|
FFI Serius Persiapkan Pro Futsal League 2025/2026, Gelar Kursus Ofisial Futsal dari FIFA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.