Breaking News

Berita Aceh Singkil

FKUB Aceh Singkil Gelar Dialog dengan Tokoh Muslim, Minta Sampaikan Pesan Toleransi kepada Umat

Diketahui Kabupaten Aceh Singkil, merupakan daerah heterogen. Tak mengherankan jika Aceh Singkil, disebut miniaturnya Indonesia di Aceh.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Zaenal
for Serambinews.com
DIALOG KERUKUNAN - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh Singkil, menggelar dialog dengan tokoh agama muslim, di Sunset Point Cafe Pulo Sarok, Singkil, Selasa (15/7/2025). 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh Singkil, melakukan dialog dengan tokoh agama dari kalangan muslim. 

Hal itu untuk memperkuat peran tokoh agama dalam menjaga kerukunan dan toleransi.

Dialog FKUB dengan tokoh agama muslim digelar di Sunset Point Cafe Pulo Sarok, Singkil, Selasa (15/7/2025).

Sebanyak 20 orang tokoh agama muslim hadir dalam dialog tersebut.

Sebelumnya, FKUB Aceh Singkil telah menggelar dialog dengan tokoh agama nonmuslim.

Diketahui Kabupaten Aceh Singkil, merupakan daerah heterogen.

Berbagai suku, agama tinggal di kabupaten itu. 

Tak mengherankan jika Aceh Singkil, disebut miniaturnya Indonesia. 

Sehingga dialog yang digelar FKUB dengan berbagai tokoh agama menjadi sangat penting untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan.

Ketua FKUB Aceh Singkil Drs H Ramlan mengatakan, tokoh agama harus bisa edukasi umat agar tetap komitmen untuk menjaga kerukunan baik intenal maupun antarumat beragama.

Mengingat perannya yang sangat strategis dalam membangun komunikasi dengan umatnya. 

Terutama dalam meningkatkan pemahaman serta pentingnya toleransi.

"Tokoh agama memainkan peran penting dalam menjaga kerukunan antarumat beragama dan masyarakat," ujar Ramlan, Rabu (16/7/2025). 

Sebelumnya M Yazid, MAg narasumber dialog meminta tokoh agama menyampaikan pesan-pesan damai dan toleransi kepada masyarakat dan umat.

Selain itu tokoh agama juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kerukunan dan toleransi antarumat beragama.

"Dengan peran aktif tokoh agama, masyarakat dapat hidup lebih harmonis dan damai, serta terhindar dari konflik yang dapat merusak kerukunan," kata M Yazid.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved