Video

VIDEO Ketergantungan Internet, Sejumlah Chromebook PAUD-TK di Banda Aceh Tak Terpakai

Ketergantungan pada koneksi internet tiap tools yang tersedia, membuat Chromebook kurang digandrungi, bahkan tidak terpakai sama sekali

Penulis: Sara Masroni | Editor: T Nasharul

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sejumlah lembaga pendidikan seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) di Banda Aceh sudah tidak lagi menggunakan Chromebook, laptop dengan sistem operasi Chrome OS bantuan dari Kemendikbud yang kini sedang menjadi sorotan.

Diketahui laptop yang dikembangkan oleh Google ini, dirancang untuk penggunaan sehari-hari yang berfokus pada aplikasi web dan penyimpanan cloud, menawarkan kemudahan penggunaan, keamanan, dan kemudahan pembaruan otomatis. 

Meski demikian, Kepala PAUD Putroe Lambilek, Miranda Kardilla SPd mengaku, pihak sudah tidak menggunakan laptop tersebut karena kesulitan saat mengoperasikannya, Kamis (17/7/2025).

Ketergantungan pada koneksi internet tiap tools yang tersedia, membuat Chromebook kurang digandrungi, bahkan tidak terpakai sama sekali. 

Bahkan, untuk hal-hal dasar seperti Microsoft Word dan Power Point, tidak bisa digunakan kecuali terkoneksi internet serta menggunakan alternatif seperti Google Docs.

Baca juga: Paten! Kepsek di Aceh Singkil Ini Simpan Laptop Chromebook di Lemari Besi, Bikin BAP Bila Dipinjam

Saat awal-awal dibagikan sekitar tahun 2021 lalu, pihaknya sempat menggunakan untuk kegiatan Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Namun seiring waktu, para guru lebih banyak menggunakan handphone karena alasan fleksibilitas.

Senada, Kepala Sekolah TK Permata Sunnah, Anna Fauza Jailani SPd MPd menyampaikan, pihaknya bahkan sama sekali tidak menggunakan laptop tersebut karena kesulitan mengoperasikannya.

Padahal dikatakannya, sekolah sangat butuh laptop terutama untuk proses administrasi di sekolah, hingga kegiatan belajar mengajar lainnya.

Dikatakan, meskipun sudah menggunakan akun belajar ID, tetapi Microsoft Word tidak bisa dioperasikan, apalagi untuk print surat-menyurat. 

Di sisi lain, Kepala Sekolah TK Al Kawanad, Ridha Mika Meluza mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan Chromebook tersebut.

Sampai saat ini pihaknya masih menggunakan laptop bantuan Kemendikbud masa Menteri Nadiem Makarim itu. 

Baca juga: 57 Sekolah di Lhokseumawe Dapat Laptop Chromebook, Dipakai Siswa Ikut Lomba, Begini Kondisi Terkini

Menurutnya, Chromebook sangat efektif karena memakai produk google, sehingga langsung terkoneksi.

Meski demikian, kekurangan yakni tidak bisa digunakan bila tidak terkoneksi internet.

Diketahui kasus penyidikan program penyaluran 41.703 unit Laptop Chromebook dari Kemendikbud ke berbagai daerah memasuki fase baru.

Kejagung telah menetapkan tersangka dan menahan Mantan Konsultan Kemendikbudristek Ibrahim Arif.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi periode 2019-2024, Nadiem Makarim sudah dua kali diperiksa dalam kasus ini.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved