Liputan Eksklusif Aceh
Bantuan Kemendikbudristek Chromebook Banyak tak Terpakai di Aceh,
“Karena tidak bisa dipakai sama sekali, ya sudah, jadi barang tidak bisa dipakai, teronggok,” ANNA FAUZA JAILANI
Dia mengaku, saat dibagikan, Chromebook tersebut dinyatakan bisa diakses secara offline layaknya laptop pada umumnya. Namun setelah mencoba berbagai cara, pihaknya tetap tidak bisa mengaksesnya secara offline. “Memang dulunya dia bilang bisa offline. Ternyata sudah kami coba-coba saya bawa pulang ke rumah, tidak bisa juga. Jadi sistem membuat file dia tetap online dan editnya tetap online. Misalnya ada data Microsoft Word lah, jenis surat misalnya kita buat secara online, itu editingnya tidak bisa secara offline,” jelasnya.
Bergeser ke Aceh Barat, Kepala SMP Darul Aitami, Kecamatan Meureubo, Agussalim Nazar mengatakan, sekolahnya menerima 10 unit Chromebook, semuanya masih bagus untuk dimanfaatkan. Meski demikian, perangkat tersebut tidak dilengkapi aplikasi seperti Word dan Excel yang biasa digunakan guru dalam menyusun laporan.
Ia mengungkapkan, saat laptop dibuka langsung muncul menu Id belajar untuk masuk atau menggunakan laptop tersebut. Jika tidak masuk melalui Id seperti penggunaan password, maka tidak bisa digunakan sama sekali. "Laptop ini tidak ada Word dan Excel, sehingga punya keterbatasan. Lebih cocok untuk keperluan online seperti UNBK mencari data-data yang diperlukan di internet," ujar Agussalim, Kamis (17/7/2025).
Sementara di Aceh Jaya, Kepala SMPN 1 Calang, Nurlaili menyebutkan pihaknya menerima 51 unit Chromebook. Didampingi salah satu guru, dirinya mengatakan jika para guru sendiri lebih memilih untuk tidak menggunakan Chromebook tersebut dikarenakan pengoperasian yang ribet dan tidak lengkapnya fitur yang ada. "Dari 51 Chromebook itu, 45 unit bermerek Acer dan 6 unit bermerek Zyrex," sebutnya.
Selanjutnya Kepala SMPN 2 Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya) Rusdy MPd menyebutkan, sekolahnya mendapatkan tiga unit. Satu di antara mengalami kerusakan pada saat digunakan siswa untuk keperluan belajar. “Tahun 2021 lalu, kita mendapatkan 3 unit Chromebook dari dinas. Untuk saat ini, hanya dua unit yang masih layak pakai, sementara satu unit lagi mengalami kerusakan di hardware-nya,” ungkap Rudy.
Menurutnya, laptop Chromebook yang mengalami kerusakan tersebut sudah berulang kali dibawa ke tempat-tempat service laptop di Blangpidie, namun tidak ada yang bisa memperbaiki. “Sudah berulang kali kita bawa ke tempat service, tapi tidak ada yang bisa perbaiki. Susah sekali kita cari tukang service Chromebook ini di Abdya,” ujarnya.(rn/dul/rb/m)
Masih Digunakan hingga Saat Ini
MESKI demikian, beberapa sekolah mengaku masih menggunakan laptop Chromebook hingga saat ini. Seperti disampaikan Kepala Sekolah TK Al Kawanad, Ridha Mika Meluza yang mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan laptop Chromebook tersebut.
Sampai saat ini pihaknya masih menggunakan laptop bantuan Kemendikbud masa Menteri Nadiem Makarim itu. “Terbantu untuk saya mengajar, administrasi, kemudian dipakai untuk audio visual karena dapat infokus, hari-hari pakai itu,” ungkap Luza.
Menurutnya, Chromebook sangat efektif karena memakai produk Google, sehingga langsung terkoneksi. Meski demikian, kekurangan yakni tidak bisa digunakan bila tidak terkoneksi internet. "Untuk pemakaian, setiap hari. Anak-anak menonton pakai Chromebook, kemudian hari-hari buat administrasi dan kelengkapan berkas lain saya juga pakai itu,” ucapnya.
Di Aceh Timur, sebanyak 44 SMP juga mendapat bantuan tersebut, salah satunya SMPN 2 Idi Tunong. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum, Rahmawati Budi Utami mengaku, sekolahnya menerima 15 unit laptop Chromebook dengan merek Zyrek. Laptop tersebut digunakan untuk guru mengajar di sekolah dan digunakan oleh siswa-siswi untuk ujian serta belajar.
"Keberadaan laptop yang kami terima dalam keadaan bagus, sampai saat ini masih berfungsi ada beberapa yang rusak itu karena pemakaian yang lama, juga persoalan lain seperti jatuh dan kena air, " tutur Rahmawati.
Dia melanjutkan, 15 unit laptop itu digunakan untuk administrasi guru bagian kurikulum, assessment nasional berbasis komputer, serta kegiatan belajar mengajar siswa. Menurutnya dengan adanya bantuan laptop tersebut, sekolahnya SMPN 2 Idi Tunong sangat terbantu karena sebelumnya mereka terkendala pada operasional. "Malah kami menginginkan lagi bantuan TIK ini untuk menunjang operasional sekolah," tuturnya.
Terpisah, ada tiga sekolah di Pidie masing-masing mendapatkan 15 unit laptop Chromebook. Salah satunya, SMPN 1 Peukan Pidie. Kepala Sekolah, Yusnita Sari Nasution SPd menyampaikan, laptop tersebut tidak memiliki kendala-kendala saat dipakai guru. Bahkan, kamera di laptop tersebut langsung bisa diaktifkan.
Liputan Eksklusif
Bantuan Kemendikbudristek
Bantuan laptop Kemendikbudristek
Chromebook Masih Dipakai
Chromebook Maih Dipakai
Laptop chromebook di pidie
Laptop Chromebook di Aceh Timur
Daftar 44 SMP di Aceh Timur Penerima Chromebook
44 SMP di Aceh Timur Terima Chromebook
sekolah minta tambahan Laptop Chromebook
Jamaah Millah Abraham Ditangkap Warga karena Satu dari Tiga Pria Kabur Sebelum Pembaiatan |
![]() |
---|
Ini Cerita OJK soal Pertimbangan Luluskan Fadhil Ilyas Dkk Pengurus Bank Aceh hingga ‘PR’ ke Depan |
![]() |
---|
GeRAK Minta Dirut Baru Jadikan Bank Aceh 'Bapak Angkat' Bagi Masyarakat |
![]() |
---|
KADIN Minta Bank Aceh Jadi Motor Penggerak Wirausaha Rakyat |
![]() |
---|
Muhammadiyah Minta Bank Aceh Fokus Pembiayaan Produktif, Dikelola Profesional,Bukan Kepentingan Elit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.